Topeng Dalem Arsa Wijaya di Pura Dalem Manik Penataran Agung Lemintang

 Topeng Dalem Arsa Wijaya di Pura Dalem Manik Penataran Agung Lemintang

Walikota Jaya Negara turut ngayah mesolah Topeng Dalem Arsa Wijaya./ist

Menyaksikan pementasan topeng mungkin sudah biasa. Tetapi, kalau menonton Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara yang menari Topeng Dalem Arsa Wijaya boleh dibilang sangat special.

Sebagai orang nomer satu di Kota Provinsi Bali yang sehari-harinya mengurus pemerintahan, begitu lihai dalam mengekpresikan tokoh Dalem dalam seni pertunjukan seni tari tradisi. Ketika tapel (topeng) yang terbuat dari kayu itu ditarikan, seakan hidup karena ditarikan dengan penuh penjiwaan.

Itulah gambaran penampilan Walikota Jaya Negara pada saat “ngayah mesolah” (menari) Topeng Dalem Arsa Wijaya pada saat Karya Agung Malik Sumpah, Tabuh Gentuh, Mupuk Pedagingan, Ngenteg Linggih dan Padudusan Agung di Pura Dalem Manik Penataran Agung, Pura Dalem Kahyangan dan Pura Taman Beji Lemintang, Banjar Lumintang Desa Dauh Puri Kaja pada Buda Umanis Wuku Dukut, Rabu 10 Mei 2023. Walikota Jaya Negara menari bersama penari topeng lainnya.

Puncak karya diiringi dengan beragam wewalian, mulai dari Tabuh Gong Semara Pegulingan, Saron Luang Semarandhana, Selonding, Kidung, sesolahan Rejang Dewa, Tari Baris Gede, Baris Wayang dan Topeng Wali.

Seluruh rangkaian upacara, kemudian diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput oleh Ide Pedanda Gede Putu Kediri, Ida Pedanda Wayahan Wanasari dan Ida Pedanda Budha Istri, Griya Alangkadjeng Nongan.

Baca Juga:  Buka di Ubud, Syrco BASÈ Gabungkan Gastronomi, Mixologi, dan Keberlanjutan

Manggala Karya, Jro Mangku Ketut Sudiartha menjelaskan, rangkaian karya diawali dengan Matur Piuning Karya yang telah dilaksanakan pada 21 Maret lalu. Lalu, dilanjutkan dengan berbagai rangkaian seperti Negteg Beras, Ngingsah dan Tawur.

“Nah, hari ini bertepatan dengan Buda Umanis Wuku Dukut dilaksanakan Puncak Karya, dimulai dengan Medatengan, Ngenteg Linggih Wali Padudusan Agung, Mendak Ida Bhatara dan Mapeselang,” paparnya.

Setelah puncak karya, Mangku Sudiartha menjelaskan, Ida Bhatara akan nyejer hingga tanggal 17 Mei mendatang untuk selanjutnya Nyineb dilaksanakan pada tanggal 18 Mei dengan Napak Pertiwi menyajikan sesolahan Calonarang.

“Dengan pelaksanaan karya ini semoga Ida Sesuhunan yang berstana di Pura Dalem Manik Penataran Agung, Pura Dalem Kahyangan dan Pura Taman Beji Lemintang memberikan berkah kerahayuan kerahajengan kepada kita semua,” harapnya.

Walikota Jaya Negara mengatakan, pelaksanaan karya ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.

Karenanya, sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, utamanya krama desa, khususnya Banjar Lumintang menjadikan ini sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana

“Dengan pelaksanaan Karya Agung ini mari kita tingkatkan  sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ujar Jaya Negara. [B/*]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post