Wimbakara Musikalisasi Puisi Bulan Bahasa Bali 2021

 Wimbakara Musikalisasi Puisi Bulan Bahasa Bali 2021

Menarik sekali. Sebanyak 21 peserta yang mengikuti wimbakara (lomba) Musikalisasi Puisi serangkaian Bulan Bahasa Bali 2021 masing-masing memiliki kunggulan. Walau tanpa penonton karena ditengah pandemi Covid-19 dan penerapan protocol kesehatan, Wimbakara yang digelar Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kebudayaan itu bisa menjadi catatan, kalau ajang ini menarik untuk disimak. Peserta lomba hanya disaksikan oleh dewan juri, tanpa penonton maupun pendukung dari masing- masing peserta. Wimbakara musikalisasi puisi berlangsung di Gedung Ksirarnawa, Sabtu 13 Pebruari 2021.

Wimbakara Musikalisasi Puisi

Ketua Pelaksana Teknis Bulan Bahasa Bali Made Mahesa Yuma Putra menjelaskan secara teknis lomba digelar di masa pandemi jelas menerapkan prokes ketat. Jumlah peserta lomba musikalisasi puisi tahun ini, jumlahnya meningkat dibandingkan tahun lalu. Untuk pelaksanaanya digelar dua hari, Sabtu dan Minggu. Lomba diikuti 25 peserta tingkat umum, dengan jumlah masing-masing grup sebanyak lima orang. “Dengan kriteria membawakan puisi wajib yaitu puisi yang berjudul Alas Arum karya Erkaja Pamungsu dan Puisi bebas ditentukan oleh peserta sendiri dengan Tema “Wana pinaka Prananing Kauripan,” katanya.

Koodinator Lomba Ida Bagus Wiswabajra, S.S., M.Si. menjelaskan, tema tersebut dimaksudkan sebagai pemantik inspirasi dalam melestarikan hutan sebagai paru-paru dunia, sumber air, bahan obat, pangan, dan yang lainnya. Sementara durasi maksimal penampilan peserta adalah 30 menit (sudah termasuk persiapan). Sedangkan alat musik yang digunakan untuk membawakan musikalisasi puisi menggunakan alat akustik. “Yang dinilai adalah, originalitas aransemen, penghayatan puisi dalam lagu, kualitas vokal , harmonisasi puisi dengan musik dan keutuhan penampilan,” ungkapnya .

Tim Juri, I Komang Darmayuda, S.Sn., M.Si., Dosen ISI Denpasar, memberi catatan bagi peserta lomba musikalisasi puisi tahun ini. “Dari peningkatan peserta mengalami lonjakan artinya peserta sangat antusias, hanya saja beberapa peserta sebagian dari mereka adalah pendatang baru. Beberapa catatan bagi peserta, misalnya tidak cukup keberanian tampil melainkan harus memiliki pengetahuan musikalisasi yang baik,” kata Darmayuda.

Baca Juga:  Bulan Bahasa Bali VII: Membangun Ekosistem Baru Menarik Partisipasi Anak Muda

Wimbakara Musikalisasi Puisi

Pendalaman atau penjiwaan sangat penting. “Membawa musikalisasi puisi, harus mampu melagukan puisi, pesan, ekspresi harus sesuai, misalnya untuk pilihan puisi bebas, banyak yang justru membuat puisi seperti lirik lagu, terutama ini bagi peserta pendatang baru, sedangkan ada beberapa kelompok yang memang jam terbangnya tinggi, mereka cukup kreatif dan sangat bagus membawakan garapan musik dan puisi di atas panggung,” ucap Dosen ISI itu.

Tim juri yang lain adalah Sastrawan, Dr. Dra. Anak Agung Mas Ruscitadewi, M.Phil. H., dan I Ketut Mandala Putra. Wimbakara Musikalisasi Puisi ini, hari pertama diikuti 12 peserta, dan sisanya akan berlangsung pada Minggu 14 Februari 2021. Sedangkan bagi pemenang lomba akan disediakan piagam dan uang pembinaan masing-masing Juara I Rp 8.000.000,00; Juara II Rp 7.000.000,00; Juara III Rp 6.000.000,00, yang akan diserahkan secara simbolis pada saat Upacara Penutupan Bulan Bahasa Bali. [B/*]

Related post

19 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *