Sekaa Baleganjur Telung Barung Angkat Cerita “Karesian”

 Sekaa Baleganjur Telung Barung Angkat Cerita “Karesian”

“Karesian”, cerita itulah yang diangkat oleh Sekaa Baleganjur Telung Barung, Keluharan Penatih, Kota Denpasar pada ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV Tahun 2022. Tim Kesenian Baleganjur Remaja Duta Kota Denpasar ini telah melakukan persiapkan secara maksimal dalam ajang yang rencananya digelar secara luar jaringan. “Kami telah menyiapkan penari dan penabuh generasi muda yang telah dipersiapkan sekitar 3 bulan untuk tampil dalam ajang PKB yang digelar Juni – Juli 2022 nanti,” kata Kordinator Sekaa Baleganjur Telung Barung, Gusti Putu Nuada disela-sela acara pembinaan oleh Konsultan Kesenian, Sabtu 7 Mei 2022.

Acara pembinaan yang dihadiri Walikota Denpasar, IGN. Jaya Negara didampingi Sekretaris Daerah (Sekda), IB Alit Wiradana di Jaba Pura Dalem, Desa Adat Penatih itu, Nuada menegaskan Karesian adalah sistem kelola air pada zaman Bali kuno yang mengelola lima pokok sumber air, yaitu air laut, air danau, pancoran, telaga, dan sumber mata air atau empul. “Kelima sumber mata air ini identik dengan Panca Tirta. Panca Tirta terformulasi dalam “Siwambha” seorang pendeta melalui Japa, Mantra, Puja yang teraplikasikan pada elemen melodi, ritme, dinamika,” ungkapnya.

Sementara Mudra diaplikasikan dengan gerak. Genta diaplikasikan sebagai penyelaras atau transisi. Semua itu merupakan gabungan dari Sapta Gangga menjadi Amerta (sumber kehidupan). Karena itu, seorang pendeta dalam memformulasi Sapta Gangga diistilahkan melaksanakan “Yoga Candi Aip” yang identik dengan Panca Rsi. “Sama halya dengan penggarap gending dan penggarap gerak dalam menciptakan karya balaganjur ini. Candi air sebagai sumber kehidupan berfungsi sama, seperti sastra untuk memberikan pencerahan dan pembersihan pikiran yang kotor,” jelas pria kalem ini.

Jadi, lanjut Nuada Karesian itu sama dengan tata kelola air atau sastra, Karatuan yang artinya tata kelola pemerintahan, dan Karaman yang berarti tata kelola masyarakat. Ketiga tata kelola tersebut diejawantahkan dalam keseimbangan, keserasian dan keselarasan antara teori, penggarap, dan pendukung sebagai sumber hidupnya keindahan dalam karya seni balaganjur. Dalam garapan Baleganjur ini, penggarap telah telah menuangkan semua itu ke dalam sebuah garapan baleganjur yang dikmas secara apik.

Baca Juga:  Naskah, Masih Menjadi Problem Pementasan Drama Bali Modern dalam Lomba di Bulan Bahasa Bali

Walikota Denpasar, IGN. Jaya Negara mengapresiasi atas berbagai persiapan yang dilaksanakan Duta Kesenian Kota Denpasar , khususnya Sekaa Baleganjur Telung Barung, Desa Adat Penatih, Duta Kota Denpasar ini. “Saya berharap seluruh duta kesenian Kota Denpasar yang akan berlaga di PKB, khususnya Sekaa Baleganjur Telung Barung ini dapat menjaga penjiwaan, emosi serta konsistensi penampilan, sehingga saat pentas nanti dapat memberikan hasil yang maksimal dan sesuai dengan pakem, uger-uger serta pembawaan seni itu sendiri,” katanya.

Seluruh seniman diharapkan tetap semangat memberikan hasil maksimal, dan tetap menjaga kesehatan. Dalam kesempatan tersebut, Walikota Jaya Negara yang didampingi Sekretaris Daerah (Sekda), IB Alit Wiradana turut menyerahkan Bantuan Uang Pembinaan kepada sekaa Baleganjur. [B/*]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post