36 Mahasiswa Prodi Seni Murni FSRD ISI Pamerkan Karya di Komaneka

 36 Mahasiswa Prodi Seni Murni FSRD ISI Pamerkan Karya di Komaneka

Sebanyak 36 mahasiswa dari Program Studi Seni Murni FSRD ISI Denpasar, semester genap 2021/2022 MBKM menggelar pameran bersama di Komaneka Gallery, Desa Keramas, Blahbatuh, Gianyar. Puluhan karya baik seni patung, lukisan merupakan hasil karya mahasiswa yang mengikuti program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) di 8 mitra pilihan program pembelajaran, seperti magang, studi/projek indevenden dan wirausaha.

Pameran dibuka Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Kun Adnyana, Sabtu 9 Juli 2022 ditandai melukis di kanvas, dihadiri para mitra pilihan, dosen, seniman, dan mahasiswa Prodi Seni Murni di salah satu gallery yang berada di tengah kawasan persawahan nan teduh itu. Sejumlah karya seni rupa berupa patung, seni instalasi yang dibagi dan ditata apik menghiasi gallery tersebut tampil aktraktif dan tawarkan beragam makna.

Puluhan karya seni lukis dengan berbagai ukuran mengiasi di setiap dinding, dan menyatu dengan panorama indah di sisi luar galery. Setiap langkah akan dipenuhi dengan kisah yang lahir dari karya seni itu, warna dan alirannya juga beragam, sehingga pameran ini memang pantas untuk dikunjungi.

Rektor ISI Denpasar Prof. Kun Adnyana menyampaikan terima kasih kepada para mitra pilihan yang telah membina para mahasiswa yang mengikuti program MBKM dalam satu semester. “Saya percaya teman- teman mahasiswa memilih seni murni mungkin memiliki tekad menjadi pelukis. Hendaknya mahasiswa sejak semester 1 telah memiliki tekad kuat mau menjadi perupa, “ terang Prof. Kun Adnyana yang juga mantan Kadisbud Provinsi Bali itu.

Seni Murni FSRD ISI

Dikatakan, kesenian dalam dunia kerja, karena dunia kerja harus digali. Program MBKM memberi peluang mau jadi apa, bisa menjadi kurator, bisa memilih menjadi seorang wirausaha, seperti seniman Ketut Putrayasa pemilik Richstoon, atau proyek kemanusiaan lewat seni. “Tidak ada seniman lahir karena malas, seorang seniman pasti kerja keras,” tegasnya.

Baca Juga:  Seniman dan Pegiat Seni di Bali Sepakat Bentuk Wadah Pasemetonan

Sementara itu, Koordinator Prodi Seni Murni FSRD ISI Denpasar Dr. I Wayan Setem mengungkapkan mahasiswa yang menggelar pameran ini telah melaksanakan program MBKM secara menyeluruh di semua Program Studi, mulai 14 Maret 2022 s.d 22 Juli 2022. Ia menyebutkan, pameran ini diikuti oleh Mahasiswa TA MBKM sebanyak 5 orang, Mahasiswa BMKM Semester VI diikuti 31 orang, masing-masing di Mitra Studio Ketut Budiana Ubud-Gianyar, 7 orang mahasiswa, Mitra Yayasan ARMA Ubud-Gianyar, 3 orang, Mitra Yayasan Seni Rudana Ubud-Gianyar, 3 orang, Mitra Agung Bali Collection, Denpasar, 4 orang, Kegiatan Wirausaha Mitra Studio Made Wiradana, Denpasar, 4 orang, Projek Independen Mitra Yayasan Sahaja Sehati, Denpasar, 5 orang, Projek Independen Mitra CV. Richstone, Kerobokan Badung 3 orang, Projek Independen Mitra Nazia Silk Painting, Surabaya 1 orang, Magang Mitra PT. INKA, Madiun 1 orang.

Ketut Putrayasa pemilik CV Richstone dalam kesempatan tersebut, berharap kepada mahasiswa mampu meningkatkan kualitas dirinya, ketika mereka menuntaskan proses belajar. “ Keilmuan dan kompetensi multidisiplin yang dibarengi jiwa wirausaha akan menghasilkan alumni yang berkualitas. Bukan hanya siap kerja, namun juga berpotensi menjadi entrepreneur yang akan membuka lapangan pekerjaan,” saranya.

Hal senada juga disampaikan Ketut Budiana, ia berharap seni rupa semakin maju. Ketika belajar di studionya, Budiana tak serta merta mendikte kemampuan mahasiswanya. “Bukan mendikte, kita kasi pancing, bagaimana teknik melukis, kemudian cara membuat kuas, kampas, agar mahasiswa juga betul – betul memahami masalah teknis,” ungkap Budiana yang mengajak 7 mahasiswa di studionya.

Untuk diketahui kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka diharapkan dapat menjadi jawaban atas tuntutan kekinian memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil. Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. [B/r]

Related post