Sarati Banten di Badung Samakan Persepsi

 Sarati Banten di Badung Samakan Persepsi

Sarati banten tak hanya dituntut piawai dalam membuat banten (sarana upacara), tetapi juga mengerti maknanya. Para sarati banten juga harus mengetahui dan memiliki kesamaan persepsi dalam membina umat. Karena itu, sarati banten dari perwakilan di tiap desa dan kelurahan di Kabupaten Badung mengikuti Orientasi Serati Banten se-Badung di Kantor DPRD Badung, Puspem Badung, Sabtu 19 November 2022. Sarati adalah seseorang yang memiliki keahlian, baik dari segi etika maupun kemampuan, dalam membuat perlengkapan upacara keagamaan khususnya banten dan sesaji di lingkungan masyarakat Hindu.

Kegiatan ini digelar Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Badung yang bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta menyamakan persepsi para sarati dalam melaksanakan upacara yadnya di masyarakat. Acara dibuka Kepala Dinas Kebudayaan Badung yang diwakili Kepala Bidang (Kabid) Sejarah Ni Nyoman Indrawati didampingi Ketua PHDI Badung I Gede Rudia Adiputra berlangsung sehari. Kegiatan ini, dihadiri pula perwakilan dari Kemenag Badung I Gst. Agung Istri Agung, Komda Lansia Putu Eka Pertama, serta Ketua Widya Sabha Wayan Selat Wirata.

Rudia Adiputra didampingi Koordinator Orientasi Luh Ernawati mengatakan, kegiatan orientasi sarati banten diikuti perwakilan sarati di tiap desa dan kelurahan di Kabupaten Badung. Dalam orientasi ini, PHDI memberikan arahan secara umum dan belum ke arah teknis, sehingga para sarati mengetahui apa yang harus dikerjakan dan tanggung jawab seorang sarati dalam membina umat. “Baru gambaran umum yang mau kita berikan sekarang, sehingga para sarati punya rasa tanggungjawab terhadap umat,” ucapnya.

Sarati tidak hanya membuat banten, tetapi juga mempunyai tanggung jawab kemana mau dibawa umat Hindu kedepan. Lebih-lebih dalam membina generasi millenial sekarang ini, yang serba ingin cepat, efektif, praktis, ringan bahkan senang. “Ini tugas kita bersama. Untuk awal kita berikan informasi secara umum dulu agar terus dikembangkan dan disosialisasikan,” jelasnya.

Baca Juga:  Gubernur Ridwan Kamil ; PHDI Jawa Barat Bawalah 'Air' untuk Menyejukkan Umatnya

Kabid Sejarah Indrawati menyambut baik terlaksananya kegiatan orientasi sarati banten yang digelar PHDI Badung. Melalui orientasi ini dapat menyamakan persepsi para sarati dalam melaksanakan upacara yadnya di masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan sarati sebagai panutan bagi umat.

Saat ini krama hindu semakin kritis, banyak yang bertanya mengenai makna dari banten, sehingga sarati harus dapat menjawab, memberi penjelasan makna dari upakara yang dibuat. “Umat sekarang ini semakin kritis, untuk itu kami harapkan para sarati dapat meningkatkan pengetahuan, agar dapat memberikan penjelasan apa yang menjadi pertanyaan umat, biar tidak mula keto,” harapnya.[B/*]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post