Tari Bali Meriahkan Perayaan International Woman’s Day di Mercure Beach Bali
Meriahkan Perayaan Internasional Women’n Day di Mercure Beach Bali, Selasa 7 Maret 2023 diwarnai dengan sajian seni, khususnya seni tari. Suguhan seni sebagai ucapan selamat datang kepada para tamu undangan, diawali dengan menyajikan Tari Sekarjagat yang ditarikan oleh 5 penari wanita yang penuh ekpresif. Tarian ini diciptakan oleh N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem, juga sebagai penata busananya pada tahun 1993 dalam rangka pembukaan Pameran Wastra Bali di Jakarta. Sementara sebagai penata iringannya adalah I Nyoman Windha. Tarian ini diilhami oleh tarian upacara, Rejang dan Pendet dari daerah Asak (Karangasem).
Hotel Manager, Ni Made Pantri Arini kemudian memberikan sambutan yang mengatakan, perayaan Internasional Women’n Day ini memang dibuat sangat special dengan mengusung tema “Persamaan Gender”. Dalam acara ini, Mercure Beach Bali memberikan penghargaan kepada memberikan penghargaan kepada Ibu Bupati Badung, Ni Kadek Seniasih dan Ketua Seksi Organisasi Persit KCK PD IX/Udayana kepada Ny. Lusi Sachono yang setia menemani suami dalam melaksanakan tugas, disamping mengurus keluarga dan tugas. Apresiasi diberikan oleh Ni Made Pantri Arini bersama General Manager Tony Andrianto.
Seni tari sajian berikutnya, adalah Tari Condong, bagian awal dari Legong Keraton. Tari ini ditarikan oleh dua penari wanita, meski sesungguhnya tari condong itu ditarikan oleh seorang penari. Tari Legong Keraton ini pada awalnya dikembangkan atau ditarikan di keraton-keraton, jadi umurnya juga terbilang sudah cukup tua. Tari Legong merupakan salah satu jenis tarian klasik Bali dengan pembendaharaan gerak yang sangat komplek, sangat terikat dengan irama dari tabuh (musik) pengiringnya.
Mesti terkesan sederhana, namun perayaan International Women’n Day melibatkan wanita yang memiliki peran dalam menjaga menjadi sangat penting. Kegiatan ini, untuk lebih meningkatkan keberanian para wanita dalam menghadapi persaingan. Jangan sampai, tugas-tugas yang semestinya bisa dilakukan oleh wanita Bali dan Indonesia, justru dilakukan oleh wanita luar. “Kami di Accor komit mempekerjakan sebanyak 50 persen dari kaum perempuan. Saya berharap, perempuan lebih dilibatkan dalam kegiatan apapun, termasuk di pemerintahan karena perempuan itu kuat yang memutuskan pakai hati,” ungkapnya.
Acara kemudian diisi dengan foto bersama lalu, disuguhkan Tari Cendrawasih yang begitu memikat undangan yang hadir. Tarian ini mengisahkan kehidupan Burung Cendrawasih di Pegunungan Papua pada masa birahi. Tari ini diciptakan oleh Ni Luh Nyoman Swasthi Wijaya Bandem pada tahun 1988. Tarian ini terus berkembang di masyarakat hingga ke pelosok-pelosok. Pada pentas di acara Internasional Woman’n Day tari ini dibawakan oleh pada staff dan karyawan. Sajian seni tari pasca pandemic Covid-19 sungguh menarik yang berlatar birunya Pantai Kuta dan sunset. [B/*]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali