Lomba Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal Remaja Kota Denpasar yang Memikat

 Lomba Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal Remaja Kota Denpasar yang Memikat

Lomba Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal Remaja Kota Denpasar tahun 2023/Foto: ist

Seperti dalam ajang Pesta Kesenian Bali (PKB), Lomba Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal Remaja Kota Denpasar tahun 2023 pun tak kalah menariknya. Sebanyak 18 pasang Juru Kendang dan Juru Bapang Barong Ket tampil dengan menawan di Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, Kota Denpasar, Kamis 21 September 2023.

Demikian pula tukang kendang dengan ‘cepakan” dan ‘cedutan’ yang mampu memberikan makna dari setiap gerak tari barong sebagai tari Banaspati Raja (raja hutan) yang merupakan kombinasi dari singa dan macan. Mata penonton tampak focus yang tak mau melewatkan untaian gerak tari barong tersebut.

Para penyaji ini tergolong baru, karena peserta Lomba Tari Bapang Barong dan Tukang Kendang yang sudah pernah mewakili Kota Denpasar dalam ajang PKB tidak diperkenankan mengikuti lomba. Hal ini berlaku bagi penari barong juga tukang kendang. Lomba berlangsung hingga Jumat 22 September 2023.

Materi Tari Bapang Barong Ket yang ditampilkan yakni Pepeson Gilak Bebarongan (Petopengan/Bebarisan), Cecondongan, Guak Macok dengan Pengadeng atau pelayon yang menggunakan properti Tedung atau Pajeng, Ngintip Jangkrik dan terakhir Omang, dengan durasi waktu 18 sampai 20 menit.

Pelaksanaan lomba menggunakan format berpasangan dengan mekanisme tarung bebas atau di undi. Namun demikian, pemilihan juara akan dipisahkan antara Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal. Pelaksanaan lomba tahun ini diiringi Sekaa Gong Nayakanari Black Cobra dan Sekaa Gong Arsa Winangun, Desa Adat Poh Gading, Kecamatan Denpasar Utara.

“Tehnik, kreativitas dan penampilan menjadi fokus penilaian. Para pemenang, nantinya terdiri atas Juara I, II, III dan Harapan I untuk masing-masing kategori, yakni Barong Ket dan Kendang Tunggal akan mendapatkan Piagam Penghargaan serta hadiah sejumlah uang,” jelas Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Kota Denpasar, Raka Purwantara didampingi Kabid Kesenian, I Wayan Narta.

Baca Juga:  Taman Penasar Klungkung Pentaskan “Bendega ring Kusamba” di PKB XLV

Secara teknis Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal merupakan sebuah bentuk pementasan yang berpasangan dan saling keterkaitan. “Pelaksanaan lomba kali ini bersifat terbuka untuk generasi muda Kota Denpasar yang kali ini diikuti oleh 18 pasang Juru Kendang dan Juru Bapang Barong Ket,” ujar Kadisbud Raka Purwantara.

Lomba Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal Remaja Kota Denpasar tahun 2023 dibuka dengan Nyolahang Punggelan Barong/Foto: ist

Lomba Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal Remaja Kota Denpasar tahun 2023 dibuka secara resmi dengan Nyolahang Punggelan Barong oleh Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Ketua DPRD, I Gusti Ngurah Gede, Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa dan Sekda, IB Alit Wiradana.

Pelaksanaan kegiatan ini merupakan upaya menjaring bibit-bibit seniman Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal Remaja di Kota Denpasar. Tari Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal di era sekarang ini sangat digandrungi oleh generasi muda di seluruh Bali termasuk Denpasar.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya generasi muda yang piawai memainkan kendang dan bapang barong. Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar kembali menggelar Lomba Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal yang dirangkaikan dengan Peringatan ke-177 Puputan Badung.

Lomba ini merupakan upaya memberikan pembinaan dan pengembangan sekaligus pelestarian sebuah kesenian sakral khususnya tari barong yang ada di Kota Denpasar. “Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada para generasi muda menujukkan tehniknya serta memanfaatkan olah kreativitas tangan dalam permainan kendang,” ujar Walikota Jaya Negara.

“Sebagai Kota yang heterogen, lomba ini diikuti oleh peserta yang lumayan banyak, nantinya pemenang lomba akan terus dilaksanakan pembinaan untuk disiapkan sebagai Duta Seni Kota Denpasar, kami bangga melihat anak-anak muda tetap berkreatifitas dan tidak kehilangan jati diri,” imbuhnya.

“Dari kegiatan ini nantinya diharapkan dapat memberikan pembinaan dan pengembangan sekaligus pelestarian, serta muncul bibit-bibit Penari Barong Ket dan Pemain Kendang yang handal, serta dikemudian hari akan berguna untuk kelangsungan perjalanan kesenian sakral yang ada di Kota Denpasar, termasuk pelaksanaan Pesta Kesenian Bali,” lanjutnya. [B/*]

Related post