Moon Festival: Kolaborasi Sanggar Maha Tjandra, ISI Surakarta dan SMKN 3 Sukawati

 Moon Festival: Kolaborasi Sanggar Maha Tjandra, ISI Surakarta dan SMKN 3 Sukawati

Gambar ajang Moon Festival tahun sebelumnya/Foto: doc.balihbalihan

Moon Festival kembali digelar. Di penguhujung tahun 2023 ini, festival yang digagas oleh Sanggar Maha Tjandra ini pasti lebih menarik dan beda. Selain diwarnai dengan pementasan seni, juga diramaikan dengan workshop dan dimeriahkan dengan kolaborasi seni teater modern.

Kolaborasi seni itu melibatkan Sanggar Maha Tjandra, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Sukawati. Khusus untuk pentas seni, Moon Festival berlangsung di Amphitheater Living World Denpasar, Rabu 27 Desember 2023 malam.

“Moon Festival lebih digarap pada seni pertunjukan. Dalam penyajiannya diawali dengan Tari Adi Swara sebuah tarian mascot SMKN 3 Sukawati, dilanjutkan garapan Sanggar Maha Tjandra dan sajian dari ISI Surakarta. Lalu, pertunjukan seni kolaborasi,” kata Founder Moon Festival Kadek Dewi Aryani di Denpasar, Selasa 26 Desember 2023.

Kadek Dewi Aryani yang biasa disapa KDA itu, juga menampilkan Jiwatman Show. Pertunjukan seni tari ini mengangkat sebuah kehidupan yang lebih hidup. Tarian ini menyajikan pesan yang sangat mendalam. Pementasan lagu digarap secara theatrical, sehingga menjadi lebih menarik.

Sementara itu, ISI Surakarta menampilan Ludruk, kesenian tradisional Jawa Timur yang masih mengedepankan pakem tari. Ada pula solo performance dari seniman Bali, Dewa Krsina, serta dimeriahkan dengan tembang-tembang tradisional dari pendukung yang memiliki latar belakang pedalangan, dan tak kalah menariknya Arsawijaya dengan nama panggung Luh Pucuk,

Selanjutnya menampilkan seni kolaborasi antara Sanggar Maha Tjandra bersama dosen dan mahasiswa ISI Surakarta. Kolabroasi ini merupakan perpaduan teater tradisi dengan teater modern yang dikemas menjadi sebuah pertunjukan baru dengan judul “The Sword”.

“Entah bagaimana bentuknya di panggung nanti, saya masih menunggu. Karena latihan saja baru kita rancang hari ini. Saya berharap pastinya menarik, Karena inti dari festival ini untuk menyatukan seniman masyarakat dengan seniman kampus,” jelas KDA yang juga Ketua Sanggar Maha Tjandra itu.

Baca Juga:  “Tirtha Peleburan Mahottama” Sendratari Kokar Tutup PKB XLIV

Maha Tjandra yang mengkoordinir Mood Festival, memang menjadikan festival itu sebagai sebuah event yang mendukung program pendidikan. “Sebelumnya kami berkolaborasi dengan seniman luar negeri, seperti salah satu Universitas di Amerika dan SMK di Singapura. Nantinya, ini akan berlanjut,” imbuhnya.

Kolaborasi ini sebagai upaya untuk mencari bentuk-bentuk baru dari kesenian tradisi yang sudah dikuasai. Di situ, ada kebebasan dalam berekspresi, maka ada sesuatu yang baru, dan suasana baru. Adanya kebebasan, sangat mendorong para seniman akademis dan non akademis untuk lebih berkreativitas.

“Kita mengejar pakem juga. Tanpa mengetahui pakem yang pasti, tentu kolaborasi ini tak akan kuat. Spirit tetap tradisi tetap ada, tetapi membentuk dengan gaya baru. Intinya, dalam satu panggung itu, ada kebebasan untuk berekspresi dan berkreativitas, tetapi tetap menyatu,” ucap Ketua Program Studi Teater ISI Surakarta, Tafsir Hudha, M. Sn.

Sementara workshop dipusatkan di SMKN 3 Sukawati selama dua hari (28-29 Desember) yang kemudian dilanjutkan dengan presentasi dari hasil workshop pada 30 Desember 2023. Kegiatan workshop ini khusus pada seni teater modern yang menghadirkan narasumber para dosen dan mahasiswa ISI Surakarta.

“Tujuan workshop ini untuk memperkenalkan proses teater dari hasil pembelajaran di kampus ISI Surakarta, sehingga siswa SMKN 3 Sukawati mendapatkan pembelajaran teater secara akademis. Itu dapat melengkapi penguasaan teater yang didapat secara non akademis, seperti di sanggar-sanggar atau komunitas,” ungkap Tafsir Hudha.

Maka itu, dalam kegiatan workshop tak hanya memberikan materi pratek, tetapi juga melengkapi dengan teori, khususnya dalam proses pembelajaran. Artinya, ada unsur pengetahuan disamping skill. Perpaduan antara teori, pengetahun dan pratek itu mesti seimbang.

Bali sesungguhnya sangat kaya dengan teater, bahkan penguasaannya sudah mendalam, khususnya teater tradisi. Namun, perlu juga ada teater modern, sehingga menjadi pilihan bagi seniman muda khususnya.

Baca Juga:  Teater Mandiri Pentaskan “GERR” Kisah Moral Kehidupan Manusia

“Artinya, lebih merekonstruksi teater tradisi dan modern untuk menumbuhkan minat dan mengembangkan teater tradisi itu sendiri. Anak-anak muda itu, lebih dekat dengan gudget, sehingga menyaksikan pertunjukan di dunia digital akan lebih menarik bagi mereka,” paparnya.

Bali itu memiliki potensi teater modern, karena memiliki dasar kuat pada teater tradisi. Dasarnya adalah teater tradisi, lalu dikembangkan dengan teori serta ilmu yang dimiliki untuk membuat dengan gaya yang baru. Hal ini, sesungguhnya menguatkan tradisi, karena harus memiliki dasar tradisi.

Sedangkan Ida Bagus Purnaya, guru SMKN 3 Sukawati mengaku antusias menyambut kolaborasi ini. SMKN 3 Sukawati sebagai pelestari dan pengembang kesenian Bali menghadirkan sebanyak 50 siswa sebagai peserta workshop terdiri dari siswa dan guru.

“Kegiatan workshop ini sangat bermanfaat untuk memberikan wawasan terhadap guru dan siswa di sekolah kami. Apalagi, materinya itu diberikan oleh ISI Surakarta, sehingga pasti bermanfaat untuk para siswa juga guru,” sebutnya.

Hal ini menjadi motivasi bagi SMKN 3 Sukawati yang sebagai lembaga pelestari seni dan pengembangan seni, sehingga manfaatnya tidak diragukan lagi. Melalui workshop ini, siswa dan guru pasti akan menampilkan situasi yang berbeda.

“Artinya, mereka tak hanya berkutat pada teater tradisional saja, tetapi berkolaborasi dengan yang bersifat baru dan kekinian. Itu menguatkan SMKN 3 Sukawati, tak hanya sebaga pelestari kesenian tradisi, tetapi juga sebagai pengembang, apalagi dapat menambah dunia nasional hingga internasional,” tutup pria yang akrab disapa Gus Pur ini. [B/darma]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post