Kabupaten Badung, Kota Denpasar dan Buleleng Pemenang Lomba Debat Mabasa Bali BBB VI
Ini bukan pertunjukan seni, namun penampilannya disukai oleh pengunjung Bulan Bahasa Bali (BBB) VI Tahun 2024. Bahkan, Kalangan Ayodya, Taman Budaya Provinsi Bali tempat digelarnya ajang itu penuh dengan anak-anak muda setingkat SMA dan SMK. Seru dan cekatan.
Itulah para peserta Wimbakara (Lomba) Wiwada (Debat) Mabasa Bali, Senin 19 Pebruari 2024 yang memikat bagai magnet. Para peserta tak hanya piawai mendebat, tetapi juga tampil penuh ekspresi. Maka itu, penampilan mereka mirip sebuah pertunjukan seni yang enak ditonton.
Pada hari dan waktu yang sama, juga berlangsung lomba Ngewacen Lontar di Gedung Ksirarnawa, Nyurat Lontar di Gedung Perpustakaan Widya Kusuma, dan Nyurat Aksara Bali di Kalngan Angsoka. Namun, pengunjung lebih terpikat dengan debat dari kalangan milenial itu.
Lomba Wiwada ini diikuti generasi muda setingkat SMA dan SMK merupakan perwakilan dari kabupaten dan kota di Bali. Ketika melangkah ke atas panggung, mereka tampil kalem. Namun, setelah mendapat kesempatan debat, mereka langsung tancap gas, tak pernah memberikan kesempatan lawan menang.
Mereka tampak lihai dalam berbahasa Bali, terutama bahasa Bali halus, termasuk istilah-istilah yang jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Itu menandakan, mereka telah menguasai bahan. Tak jarang diantara, mereka yang berbicara dengan penjiwaan yang dilukiskan pada ekspresi wajah, terkadang gestur tubuh.
Penekanan kata yang terkadang halus, terkadang juga keras dan besar, seperti sebuah pertunjukan seni teater. Argumentasi atau pendapat disampaikan dengan lugas, baik dari peserta yang berperan Tim Pro (mendukung topik) dan Tim Kontra (menolak topik).
Pengunjung sangat menarik, ketika masing-masing peserta mempertahankan pendapatnya. Masing-masing peserta mempertahankan pendapatnya yang sudah tentu didukung dengan argument dan logika yang dianggap benar. Mereka tampil penuh semangat dan bahasanya bagus.
Dalam lomba Wiwada ini, ada dua topik yang perlu didukung dan perlu dibantah (tolak). Selain menyajikan materi topik debat itu yang update, kemampuan anak-anak ini patut diberi apresiasi. Mereka mengekspresikan diri dengan bahasa Bali mengenai suatu masalah itu.
Ajang ini menjadi ajang pembelajaran bahasa Bali. Itu tampak, ketika anak-anak muda bisa mengaplikasikan kemampuan mereka berbahasa Bali, terutama dituangkan dalam bentuk debat. Ini menjadi ajang bagi anak-anak muda untuk mengekspresikan diri menggunakan bahasa Bali dalam moment diskusi.
Ajang ini menjadi sangat menarik, khususnya bagi yang hobi menyaksikan debat. Karena, tak sedikit peserta yang merasa tertantang untuk belajar Bahasa Bali, agar mampu melawan tim lawannya. Lomba ini dikuti sebanyak 9 peserta merupakan perwakilan dari masing-masing kabupaten dan kota di Bali.
Wakau semua peserta tampil maksimal, tetapi dewan juri masih saja menemukan celah kekurangan, sehingga setelah dewan juri melakukan penilaian, maka Duta Kabupaten Badung, Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng berhasil sebagai pemenang yang masing-masing meraih Juara I, Juara II dan Juara III. [B/puspa]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali