SMK Festival Diwarnai Pentas Seni, Kampanye Hidup Sehat dan Penggunaan Bahan Ramah Lingkungan

 SMK Festival Diwarnai Pentas Seni, Kampanye Hidup Sehat dan Penggunaan Bahan Ramah Lingkungan

SMK Festival diwarnai pentas seni/Foto: ist.

SMK Festival bukan ajang kreativitas biasa-biasa, tetapi sangat luar biasa. Lihat saja, panggung besar terbuka di Taman Budaya Provinsi Bali penuh dengan sajian seni yang inovatif. Bahkan, dalam setiap jam selama tiga hari (20 – 22 Maret 2024) panggung itu semarak kreativitas.

Bukan hanya, Panggung terbuka Ardhacandra dengan daya tampung penonton berkisar 7.000 orang itu yang berdenyut, tetapi juga 5 panggung lainnya. Semua panggung itu diisi oleh ratusan penampilan siswa-siswi. Termasuk pula guru dan tenaga kependidikan. Acara ini dipandu oleh volunteer 50 MC dari siswa SMK yang ingin belajar mengembangkan kemampuan public speaking.

Sementara ruang-ruang tertutup yang tersedia dijadikan tempat berlangsungnya lomba-lomba seni, kompetensi dan inovasi. Setiap pukul 08.00 dan 16.00 Wita, selama tiga hari kampanye hidup sehat melalui senam Pelajar Pancasila. Acara ini dipandu oleh Instruktur Senam Disdikpora dan Guru MGMP Olahraga.

SMK Festival itu penuh dengan kreativitas siswa. Mulai, dari pentas seni, kampanye hidup sehat dan penggunaan alat dan bahan yang ramah lingkungan. Tak hanya kreatif dan penuh inovasi, festival tersebut berlangsung tertib, aman, nyaman, bersih, banyak senyuman, serta penuh kebersamaan dan kekeluargaan.

Baca Juga:  Maha Rupa Batukaru Tabanan Pamerkan ‘Legacy’ di Baturan Art Space

“Ini sangat berjalan baik dan luar biasa terjadi di Provinsi Bali,” kata Direktur Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Dr. Wardani Sugiyanto, M.Pd saat menutup SMK Festival, Jumat 2 Maret 2024.

SMK Festival di Provinsi Bali ini menunjukan, bahwa otonomi daerah terhadap pentingnya pembinaan pendidikan. Dari festival ini akan tumbuh inovasi-inovasi yang dilanjutkan oleh pemerintah daerah dalam rangka menggerakan kader-kader dalam mendukung pendidikan.

“Saya masih terkenang dengan penampilan tari yang sangat memukau. Indahnya tari Bali yang ditarikan dengan penuh inovasi oleh pelaku seni, khususnya siswa SMK. Ini luar biasa,” ucap Wardani Sugiyanto memberi apresiasi terhadap penyelenggaraan SMK Festival ini.

Bali yang merupakan provinsi terkenal dengan pariwisatanya. Perlu diingat, hal itu akan terus bertahan apabila didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang pariwisata. “Kemajuan pariwisata Bali itu mesti didukung oleh pelaku industri pariwisata di Bali, termasuk seni budaya,” tambahnya.

Semua hal itu harus dipertahankan, termasuk keramah-tamahan, sehingga wisatawan mancanegara senang dan kembali berwisata ke Bali. Hal ini, tentu bisa didukung oleh anak-anak lulusan SMK. Mereka yang mendukung pengembangakan kepariwisataan industri Bali.

Baca Juga:  Hotel Nikko Bali Bersih-bersih di Sekitar Lingkungannya

SMK di Bali termasuk paling banyak bidang pendidikan pariwisata. SMK Festival ini sebagai bukti, bahwa tak hanya lomba, seni dan olimpiade olaharaga, tetapi juga didukung kegiatan lain, seperti kegiatan mengambil sampah sebagai pendidikan karatater. Hal ini sangat tepat dalam mendukung, melestarikan dan memaksimalkan potensi yang ada di Bali.

Festival ini memang menarik, sehingga dihadiri oleh lebih dari 100 ribu pengunjung. Mereka itu, terdiri dari unsur siswa-siswi SMP, SMA, SMK, SLB, Guru, tenaga kependidikan, pengusaha, Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov dan Kabupaten Kota, masyarakat umum serta ekpatriat dan turis yang sedang melancong ke Bali.

“Jika pada hari pertama diwarnasi dengan kreativitas yang diisi ratusan penampilan, lomba-lomba seni, kompetensi dan inovasi, maka pada hari berikut nya diisi dengan gerakan kampanye hidup sehat, gerakan makan ikan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai,” jelas Ketua Panitia yang juga Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikpora Bali, I Gusti Ngurah Crisna Adijaya.

Dalam laporannya, Crisna Adijaya menyebutkan kampanye kendaraan listrik berbasis baterai tersebut dilakukan melalui movement Riding Santai Komunitas Kendaraan Listrik. Titik kumpul pada SPKLU Hayam Wuruk menuju lokasi SMK Festival. Lalu, titik finish di Parkir Keluar Art Center.

Sementara seminar dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Denpasar, Dinas Sosial Provinsi Bali, dan Tokoh tokoh Pendidikan Nasional mengkampanyekan hal-hal yang berkaitan kesehatan reproduksi, mental healtness dan pengembangan vokasi di Bali. Paling menarik, sebanyak 50 siswa mengikuti pelatihan jurnalistik dari Komunitas Bale Bengong.

SMK Festival ini melombakan 49 mata lomba bidang seni, olahraga, kompetensi dan inovasi yang tersebar di 6 lokasi lomba. Sementara 5 lomba eksebisi meliputi Latte Art, Memancing, Busana Adat ke Pura, Teknik Bisnis Sepeda Motor dan Akuntansi. “SMK Festival ini sebagai sebuah laboratorium Vokasi dan Implementasi Merdeka Belajar,” sebutnya. [B/*]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post