Merayakan Earth Hour dengan Melukis Menyala dalam Gelap

Udara malam itu makin terasa dingin. Tak ada cahaya lampu yang terang, namun seterang dalam suara alam. Ide dari setiap goresan tak pernah mengkerut. Bahkan, jusru semakin berkembang tanpa bayangan.

Tiga jenis kuas saling bergantian menari-nari di atas kanvas yang putih. Warna yang dipilih semakin bercahaya, dan hidup. Goresan itu pun semakin menyala dalam suasana gelap. Ketika warna itu terlihat masih basah, maka berhenti sejenak menikmati aneka kue dan minum.

Itulah suasana perayaan Earth Hour di The Westin Resort & Spa Ubud, Sabtu 23 Maret 2024 lalu. Saat itu, ada belasan peserta yang tengah serius. Di depannya ada sebuah kanvas lengkap dengan kuas lukis dan aneka warna.

Aktivitas seni itu sangat berkesan. Masing-masing peserta duduk saling diam. Mungkin tengah konsentrasi dalam menyelesaikan lukisannya. Namun, ketika ditanya mereka menjawab ramah, seakan tak ada jarak diantara mereka.

Melukis dalam gelap, tentu tidak mudah. Maka wajar, sesekali mereka mengambil hand pone lalu menyalakan senter. Di tengah asyiknya menyelesaikan lukisan itu, terkadang ada temannya yang tiba-tiba menyalakan senter ingin melihat karya lukis itu.

Acara melukis itu melibatkan tamu hotel dan para undangan. Boleh dibilang, acara perayaan itu, tak hanya membuat para peserta senang, tetapi juga menjadi atraksi seni yang sangat menarik. Para peserta, baik yang berpengalaman atau yang pemula, tampak happy.

“Earth Hour mendorong individu dan dunia usaha di seluruh dunia untuk mematikan lampu yang tidak penting selama satu jam,” kata Marketing Manager The Westin Resort & Spa Bali, Ubud, Nadya Chendana.

Earth Hour merupakan sebuah acara tahunan yang diselenggarakan oleh World Wide Fund for Nature (WWF). Kali ini, The Westin Resort & Spa Ubud berkolaborasi khusus dengan Bartega Studio, sebuah studio lukisan terkenal dengan pengikut berdedikasi.

“Itu sebagai isyarat simbolis untuk meningkatkan kesadaran mengenai pelestarian lingkungan. Walau hanya satu jam, namun itu sangat berarti untuk lingungan,” tegas gadis yang suka dengan budaya Bali itu.

Para tamu serta para undangan diajak melukis bersama. Mereka diajak memainkan imajinasinya, lalau dituangkan melalui ekspresi seni. Dalam suasana gelap, para tamu itu melukis dengan panduan sebuah gambar yang disiapkan sebelumnya.

Walau, demikian para peserta diberikan kebebasan untuk berekspresi, sehingga tak ada gambar yang sama. Masing-masing pelukis itu menuangkan idenya di dalam kanvas itu. Temanya, langit dengan bintang, daratan lengkap dengan pohon serta laut dengan tanahnya yang subur.

Warna yang digunakan juga sangat beragam. Peserta yang memiliki dasar melukis atau yang sudah berpengalaman tentu menampilkan warna yang sangat indah dan terkesan hidup.

“The Westin Resort & Spa Ubud mengambil inisiatif ini selangkah lebih maju, dengan menawarkan pengalaman yang berkesan dan interaktif kepada para tamu. Kami ingin memberikan pengalaman terunik kepada tamu kami,” ungkap Nadya senang.

Dalam perayaan Earth Hour di The Westin Resort & Spa Ubud itu, para tamu tampak senang berpartisipasi. “Tamu itu berkesempatan untuk mengikuti kegiatan melukis glow-in-the-dark yang dilakukan oleh Bartega Studio,” tambahnya sambil tersenyum.

Perayaan Earth Hour ini menjadi pengalaman unik. Sebab, kegiatan ini tidak hanya memperkuat penting menjaga alam, namun juga menyediakan wadah kreatif bagi para tamu. Mereka dapat mengekspresikan dukungan mereka terhadap kelestarian lingkungan melalui kegiatan seni.

Para tamu yang menghadiri sesi melukis itu, juga dapat menikmati promosi minuman spesial selama acara berlangsung. Maka malam itu menjadi malam yang penuh dengan kreativitas dan kesenangan. [B/*]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi seni budaya di Bali