Materi, Jadwal dan Pasangan Mebarung Tiga Sekehe Gong Kebyar Duta Kota Denpasar pada PKB XLVI

 Materi, Jadwal dan Pasangan Mebarung Tiga Sekehe Gong Kebyar Duta Kota Denpasar pada PKB XLVI

Tiga Sekehe Gong Kebyar Duta Kota Denpasar pada saat pembinaan PKB XLVI/Foto: ist

Format parade gong kebyar dalam ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI dikembalikan dengan konsep mebarung (pentas bersama) antar kabupaten dan kota. Ini menjadikan Parade Gong Kebyar menjadi sajian yang paling dinanti penonton dan penikmat PKB.

Bagi para seniman yang tampil, tentu menjadi cambuk untuk terus malatih dan mengisi diri, sehingga mampu tampil maksimal dan memikat. Caranya, dengan melakukan latihan secara rutin serta mengisi diri dengan banyak menonton atau berkonsultasi dengan para senior.

Duta Kota Denpasar pun terus memantapkan penampilan, sehingga Tiga Sekeha Gong Kebyar yang akan menjadi Duta Kota Denpasar pada Utsawa (Parade) Gong Kebyar PKB selalu berlatih. Termasuk mengikuti pembinaan dari Tim Kesenian Provinsi Bali.

Lihat saja, keseriusan mereka saat melakukan pembinaan di Bale Banjar Tohpati, Desa Kesiman Kertalangu, Kamis 16 Mei 2024. Bahkan, dihadiri Wakil Walikota (Wawali) Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana.

Baca Juga:  Naskah, Masih Menjadi Problem Pementasan Drama Bali Modern dalam Lomba di Bulan Bahasa Bali

Tiga barungan Gong Kebyar Duta Kota Denpasar itu, yakni Sekeha Gong Kebyar Dewasa Puspa Gita, Banjar Tohpati, Desa Kesiman Kertalangu, dan Sekeha Gong Kebyar Anak-Anak Kumara Dharma Duta Laksana, Banjar Kepisah, Kelurahan Pedungan.

Untuk gong kebyar wanita, dipercayakan kepada Sekeha Gong Wanita Gema Katonjaya, Banjar Tega, Kelurahan Tonja. “Untuk tahun ini parade gong kebyar kembali mebarung,” kata Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Kota Denpasar, Raka Purwantara disela-sela pembinaan itu.

Mebarung bersama kabupaten lain, tentu menambah semangat dan lebih semarak pelaksanaan PKB XLVI Tahun 2024 ini. Pada tahun sebelumnya, ketiga duta gong kebyar satu kabupaten tampil bersama dalam satu panggung. Format penampilan dikembalikan seperti sebelum pandemi Covid-19 yakni dengan konsep mebarung.

Pada PKB tahun 2024 ini, Sekeha Gong Kebyar Dewasa Puspa Gita akan membawakan Tari Kreasi Kebyar Topeng Bugis, Tabuh Kreasi Pepanggulan Brare dan Pragmentari Wiraguna Abinaya Ngeraja Kuning.

Baca Juga:  Teater Mandiri Pentaskan “GERR” Kisah Moral Kehidupan Manusia

Sementara Sekeha Gong Kebyar Anak-Anak Kumara Dharma Duta Laksana akan membawakan Tabuh Kreasi Baru Kekebyaran Arunika, Tari Tenggek dan Dolanan Nyikep. Sedangkan, Gong Wanita Gema Katonjaya akan membawakan Tabuh Kreasi Lebur Saketi, Tari Baris Kekupu dan Sandya Gita Pandya Aji.

Pada parade gong kebyar PKB XLVI ini, Sekeha Gong Kebyar Dewasa Puspa Gita, Banjar Tohpati, Desa Kesiman Kertalangu akan mebarung bersama Gong Kebyar Dewasa, Komunitas Seni Saptana Jagaraga, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Duta Kabupaten Gianyar pada tanggal 27 Juni 2024.

Selanjutnya Sekeha Gong Kebyar Anak-Anak Kumara Dharma Duta Laksana, Banjar Kepisah, Kelurahan Pedungan akan mebarung bersama Gong Kebyar Anak-anak, Sanggar Warnas Bangli, Griya Bukit Bangli, Kelurahan Cempaga, Kecamatan Bangli, Duta Kabupaten Bangli pada Minggu 23 Juni 2024.

Sedangkan Sekeha Gong Wanita Gema Katonjaya, Banjar Tega, Kelurahan Tonja akan mebarung dengan Sanggar Seni Kumara Widya Suara, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Duta Kabupaten Jembrana serta Sanggar Seni Sakura Dewata, Br. Metra Kaja, Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli pada tanggal 20 Juni 2024.

Baca Juga:  Suhu dan Guru Besar Sulap Bulan Menari Jadi Istimewa

Wawali Arya Wibawa memberikan apresiasi atas berbagai persiapan yang dilaksanakan duta kesenian Kota Denpasar, khususnya Tiga Sekeha Gong Kebyar Duta Kota Denpasar ini. “Tadi kita saksikan penampilanya sudah maksimal,” ucapnya.

Wawali Arya Wibawa kemudian berharap seluruh duta kesenian Kota Denpasar yang akan berlaga di PKB, termasuk Tiga Sekeha Gong Kebyar ini dapat terus berlatih maksimal dan tentunya menjaga penjiwaan, emosi serta konsistensi penampilan.

Dengan begitu, sehingga saat pentas nanti dapat memberikan hasil yang maksimal, dan yang tak kalah penting tetap menjaga kesehatan. Catatan terpenting dalam pembinaan agar ditindaklanjuti sebaik mungkin.

Dengan demikian, dalam penampilan nanti dapat sesuai dengan pakem, uger-uger serta pembawaan seni itu sendiri. Termasuk juga kriteria yang menjadi syarat pementasan di PKB Tahun 2024 ini. “Jadi masukan-masukan yang diberikan oleh Tim Pembina Provinsi agar ditindaklanjuti,” ungkapnya. [B/*]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi seni budaya di Bali

Related post