Turis Asing Ramai-ramai Melepas Tukik di Pantai Keramas
Inilah kelebihan hotel dan resort di Bali. Akomodasi, khususnya yang berada di pesisir pantai banyak yang menjadi relawan untuk menjaga penyu. Binatang berkaki empat yang bisa hidup di darat dan laut itu kini semakin langka, sehingga keberadaannya mesti dijaga dan dilestarikan.
Salah satunya adalah Desa Swan Villas & Spa. Villa yang terletak di Pantai Keramas, tepatnya di Jalan Selukat, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali itu memiliki komitmen untuk melestarikan binatang penyu itu.
Bahkan, Desa Swan Villas & Spa bersama dengan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Sari Segara melaksanakan pelepasan 150 ekor tukik jenis penyu lekang di Pantai Keramas. Anak penyu ini dilepaskan ke alam bebas pada, Sabtu 10 Agustus 2024.
“Tukik yang dilepaskan pada hari ini merupakan hasil pembesaran dari komunitas Pokmaswas Sari Segara,” kata General Manager Desa Swan Villas & Spa, Nyoman Redana disela-sela acara pelepasan tukik itu.
Kegiatan ini tergolong sangat sederhana, yakni hanya melepas tukik. Tetapi, banyak orang yang ingin terlibat. Bahkan, wisatawan yang kebetulan tinggal di Desa Swan lebih banyak yang ingin terlibat. Turis dari berbagai negara itu bersama-sama melapas tukik dengan kasih sayang.
Melalui kerjasama yang kuat antara Desa Swan dan Pokmaswas Sari Segara serta stakeholder lainnya, Nyoman Redana berharap populasi tukik bisa terus berkembang dan ekosistem laut tetap seimbang. “Semoga upaya pelestarian seperti ini dapat terus dilakukan,” harapnya.
Upaya pelestarian ini juga menjadi semangat bagi berbagai pihak untuk berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan alam. Pelepasan tukik ini sebagai bentuk nyata dari Desa Swan dalam upaya menjaga populasi tukik yang terancam oleh berbagai faktor.
Dalam pelepasan tukik itu, Desa Swan memanfaatkan kesempatan istimewa ini untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia. Desa Swan bekerja sama dengan Pokmaswas Sari Segara menjaga aktivitas penyu di sepanjang pantai timur Bali, khususnya dari Biaung hingga Pantai Keramas.
“Nah, di bulan April hingga Oktober merupakan bulan penyu bertelur. Kawasan Pantai Keramas juga menjadi habitat penyu, sehingga kawasan ini patut dijaga secara bersama-sama agar penyu-penyu itu bisa berkembang biak,” ungapnya.
Nyoman Redana menegaskan, pelepasan tukik ini merupakan bentuk tindakan yang di lakukan oleh team Desa Swan sebagai implemntasi dari konsep Tri Hita Karana untuk menjaga harmoni dengan alam.
“Kami berharap dari tindakan kecil yang kami lakukan hari ini, akan memberikan dampak bagi alam kita di masa mendatang,” ucap pria yang selalu disiplin dan kreatif ini. [B/*/puspa]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali