Ubud Folkfest 2024: Sajikan Pengalaman, Rayakan Seni dan Musik juga Semangat Kebebasan Berkreativitas
Ubud FolkFest selalu menawarkan sajian seni budaya yang istimewa. Dalam pelaksanaan tahun ke-3 dirancang untuk menggugah kreativitas dan semangat berkesenian. Hal itu, sejalan dengan keyakinan bahwa seni adalah bentuk kebebasan.
Ubud FolkFest kali ini mengangkat tema “Merdeka dalam Berkarya”. Ajang seni budaya ini berlangsung selama tiga hari, tanggal 16-18 Agustus 2024. Festival ini memanfaatkan momentum perayaan kemerdekaan untuk menyajikan pengalaman yang tidak hanya merayakan seni dan musik, tetapi juga semangat kebebasan dan kreativitas.
“Kami memilih pelaksanaan Ubud FolkFest tahun ini bertepatan dengan Hari Kemerdekaan. Bukan hanya untuk ikut memeriahkan, tetapi juga karena sejatinya seni itu memerdekakan, dan merdeka dalam berkarya,” kata salah satu pendiri Ubud FolkFest, Ida Bagus Oka Genijaya, Jumat 16 Agustus 2024.
Festival yang telah menjadi salah satu sorotan budaya di Ubud ini, memeng memberikan pengalaman menarik bagi setiap pengunjung. Kali ini, pengunjung festival disuguhi penampilan dari deretan musisi berbakat, baik dari dalam negeri maupun mancanegara siap menggetarkan panggung Ubud FolkFest.
Beberapa musisi yang menghiasi festival selama tiga hari berturut-turut antara lain: Endah n Rhesa, Joni Agung & Double T, Gus Teja, Rizal Hadi & Folk, Nova Filastine, Ipank Hore Hore, Leis Plang, Adam Aldyrus, Efiq Zulfiqar, Galiju, Rhythm Rebels, Soul Doctors, dan CBEE.
“Line-up yang variatif dan menarik ini, menjadi bukti nyata dari upaya Ubud FolkFest untuk terus berkembang dan memberikan yang terbaik setiap tahunnya,” papar Oka Genijaya dengan rasa senang.
Festival ini juga dimeriahkan dengan berbagai pameran seni dan workshop yang menampilkan para seniman berbakat, seperti Fajar Kadafi, Gede Sayur, Awan Yozeffani, Alessio Ceruti, Beta Imaculata, Nyoman Dira, Putu Eni Astiarini, Neha Ghai, Ni Luh Voni Dewi, Balack Hand Gang.
Ada pula Puhan Ayu, Ayu Anantha, Mimi Korompis, dan Biji Coffee Lab. “Kehadiran mereka menambah kekayaan pengalaman festival, yang tidak hanya menghibur tetapi juga menginspirasi pengunjung untuk lebih mendalami dan mengapresiasi seni dalam segala bentuknya,” paparnya.
Salah satu pendiri Ubud FolkFest, Rizal Hadi yang juga musisi yang akan tampil menambahkan, di tahun ketiga ini, line-up, program, dan aktivitasnya dipastikan lebih variatif dan menarik dari tahun-tahun sebelumnya.
“Semoga setiap tahun Ubud FolkFest semakin lebih baik lagi dan lebih bermanfaat bagi banyak orang, khususnya di dunia musik, seni, dan budaya,” harapnya.
Ubud FolkFest didirikan dengan visi untuk menghidupkan kembali Ubud sebagai pusat kreativitas dan budaya. Dalam beberapa dekade terakhir, Ubud lebih dikenal sebagai destinasi wisata spiritual, menggeser citranya sebagai komunitas seni yang pernah berkembang pesat, tempo dulu.
Melalui Ubud FolkFest ini, para pendiri kemudian berharap dapat mengembalikan Ubud ke peta sebagai pusat seni dan budaya, baik di Bali maupun dunia. Karena itu, keberagaman program dan aktivitas yang ditawarkan dapat memberikan pengalaman yang tak terlupakan.
Sebab, seni, musik, dan budaya berpadu menjadi satu dalam semangat kemerdekaan berkarya. Para seniman, musisi, dan penampil, baik yang sudah terkenal maupun yang baru muncul diberi panggung untuk menunjukkan bakat mereka kepada dunia.
“Ubud FolkFest berupaya membangun komunitas yang kuat di antara para peserta, yang mendukung dan mengapresiasi seni dengan segala keunikannya. Dimana seni, musik, dan budaya berpadu menjadi satu dalam semangat kemerdekaan berkarya,” terang Oka Genijaya. [B/pran]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali