ARMA Fest 2024 Dibuka dengan Membunyikan ‘Kepuakan’, Sajikan Seni Pertunjukan Berpadu Kuliner

 ARMA Fest 2024 Dibuka dengan Membunyikan ‘Kepuakan’, Sajikan Seni Pertunjukan Berpadu Kuliner

ARMA Fest 2024 dibuka dengan membunyikan ‘Kepuakan’/Foto: doc.balihbalihan

ARMA Fest 2024 dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar, Ir. Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu, MT didampingi Founder ARMA Museum & Resort, Anak Agung Gde Rai di ARMA Open Stage, Sabtu 14 September 2024.

Pembukaan itu ditandai dengan membunyikan kepuakan (alat tradisional yang terbuat dari bambu). Selain dihadiri para penggiat seni, seniman, budayawan juga diramaikan wisatawan asing yang sedang berwisata di Ubud, Bali.

Setelah festival seni dan budaya itu dibuka, kemudian dilanjutkan dengan penampilan dari musik tradisional Gerumbungan yang mempesona. Gerumbungan ini sebuah gamelan tradisional yang terbuat dari kayu yang padu dengan cengceng kopyak, vagian dari gamelan gong kebyar.

Musik tradisional Gerumbungan itu terdiri dari okokan yang dimainkan dengan cara dipukul, ada kulkul dari bahanh kayu yang mampu mengeluakan nada. Artinya, kulkukl yang kecil dibuat dengan berbagai ukiran, sehingga ketika dipukul mengeluarkan suara berbeda, seperti nada.

Baca Juga:  ARMA Fest 2024: Perayaan Warisan Seni Bali Melalui Pagelaran Seni Budaya Bali

Selanjutnya, penampilan Tari Kembang Ura yang memikat dengan gerak tari sederhana namun terasa kuar, dan dengan busana yang polos namun masing-masing memiliki makna dan mengandung simbol-simbol.

Para pengunjung kemudian dipersembahkan, Ika & The Soul Brothers, pertunjukan gamelan Sundaram dan ditutup dengan alunan musik bergaya rege dari Joni Agung & Double T Band. Penampilan grup band ternama Bali ini memang ditunggu pengunjung festival.

Tari Kembang Ura meriahkan ARMA Fest 2024/Foto: doc.balihbalihan

Festival ini memang menarik. Sebab, tak hanya menyajikan pertunjukan, tetapi juga melibatkan para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Maka itu, selain menikmati berbagai aktivitas menarik dan penampilan spektakuler dari para penampil, pengunjung mendapay sajian kuliner.

Pengunjung bisa mengeksplor berbagai ragam kuliner, layanan jasa, menemukan buah tangan atau cinderamata unik serta mencoba relaksasi spa di booth-booth yang tersedia. “Dalam festival ini, para pengunjung dapat menikmati kuliner,” kata General Manager ARMA Museum & Resort, Made Suhartana.

Baca Juga:  Pasti Istimewa, Kuliah Umum Julie Taymor di Kampus ISI Denpasar

Sebelum ARMA Fest 2024 dibuka, diawali dengan aktivitas yoga dengan audience sekitar 500 orang. Dilanjutkan dengan face painting, dan talk show denga narasumber Wayan Wardika yang mengambil tema tentang lingkungan.

Tema lingkungan itu diangkat karena selaras dengan konsep dari ARMA Museum & Resort yang konsen dalam pelestarian alam selain seni dan budaya Bali. Kemudian, penampilan yang memukau dari Orasare yang mampu membuat panggung ARMA Fest 2024 semakin hidup.

ARMA Fest 2024 mengangkat tema “Tradition Reimagined“. Di tahun ke-2 ini, ARMA Fest diselenggarakan pada tanggal 14-15 September 2024. Pada pelaksanaan hari pertama, wisatawan mancanegara yang sangat menyukai setiap sajian seni yang ada.

Made Suhartana mengatakan, untuk hari kedua festival, Minggu 15 September 2024 akan dimeriahkan oleh dengan Talk Show, Astera, Kerta Art, SMKN 3 Sukawati (Sanggar Seni Kokar), Saba Sari – Cak Solo, Saba Sari – Legong Bapang Barong, dan Soulfood, El Sava.

Baca Juga:  Bulan Bahasa Bali 2020 Diisi Alih Aksara, Pratek Usadha dan Tenung

Festival ini adalah puncak dari dedikasi dan semangat para seniman Bali selama ini baik dari tim ARMA maupun para seniman yang berpartisipasi didalamnya. “ARMA FEST 2024 berkomitmen untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan para peserta,” imbuhnya.

Karena itu, lanjut Made Suhartana ARMA Museum & Resort telah menerapkan protokol keselamatan yang ketat sesuai dengan pedoman setempat untuk memastikan pengalaman yang aman dan menyenangkan bagi semua orang. [B/darma]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post