Koleksi Busana Cakrawala Tampil di Bali-Global Innovative Design Map Exhibition

Koleksi Busana Cakrawala tampil di Bali-Global Innovative Design Map Exhibition/Foto: ist
Sempat menyaksikan Bali-Global Innovative Design Map Exhibition? Pameran bertaraf internasional bertajuk Kala-Manawa-Kalpa itu menampilkan koleksi busana unik dan diperagakan oleh para model professional mengundang decak kagum penonton.
Pasalnya, koleksi busana itu tak hanya menyajikan desain yang menarik, cantik dan elegan, tetapi sangat ramah yang menggunkan bahan alami. Maka jangan heran, Gedung Nata Citta Art Space, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar yang menjadi ajang pameran seni mode dan desain itu pengunjung.
“Kami menyajikan koleksi busana bertajuk Cakrawala, sebagai salah satu bentuk kontribusi terhadap upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan khususnya pada bidang fashion,” kata Ketua Penelitian, Made Tiartini Mudarahayu, S.Sn., M.Sn, Senin 21 Okrtober 2024.
Koleksi busana Cakrawala yang merupakan hasil penelitian itu disajikan oleh tiga orang dosen Program Studi Desain Mode Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar, yaitu: Made Tiartini Mudarahayu, Dr. Tjok Istri Ratna CS., S.Sn., M.Si, dan Ni Luh Ayu Pradnyani Utami, S.Tr.Ds., M.Sn.
Koleksi busana Cakrawala sebagai salah satu bentuk kontribusi para dosen ini terhadap upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan khususnya pada bidang fashion. “Sebelumnya, koleksi busana ini didiseminasikan di Universitas Negeri Yogyakarta,” tambah Tiartini senang.
Saar disajikan, koleksi ini dibalut dalam gaya vintage yang didominasi oleh tampilan busana formal dan semi formal. “Kami berharapkan koleksi busana Cakrawala ini dapat digunakan dalam berbagai situasi,” imbuhnya.

Namun yang terpenting, lanjut Tiartini koleksi busana Cakrawala ini menjadi salah satu jawaban atas permasalahan yang terjadi dalam industri fashion khususnya tekstil saat ini. Karena itu, koleksi busana Cakrawala ini dibuat menggunakan bahan eco print dan endek seseh.
Tiartini kemudian menjelaskan, latar belakang keberadaan koleksi busana Cakrawala ini berawal dari isu limbah tekstil yang menjadi salah satu polutan utama bagi lingkungan, serta fenomena industri fashion menjadi salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia.
“Mulai dari ide itu, kemudian memicu lahirnya inisiasi dari kami selaku tim peneliti untuk mencoba menjawab permasalahan yang terjadi, mengaitkannya dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) melalui koleksi busana Cakrawala berbahan eco print dan endek seseh,” ujarnya.
Eco print dinilai menjadi salah satu teknik surface design menggunakan bahan alami yang dapat mengurangi jumlah limbah cair dalam pewarnaan tekstil.
Sejalan dengan eco print, endek seseh juga merupakan bentuk solutif dalam structure design dalam pembuatan tekstil, karena sejatinya, endek seseh dibuat menggunakan sisa-sisa benang pembuatan endek motif.
Koleksi busana Cakrawala hadir melalui luaran berupa 5 set busana yang terdiri atas 2 busana pria, dan 3 busana wanita dalam koleksi bertajuk Cakrawala. Sebanyak 5 karya ini didiseminasikan pada Bali-Global Innovative Design Map Exhibition mulai, 21 Oktober –2 November 2024.
“Seluruh rangkaian proses penelitian, penciptaan dan diseminasi koleksi busana Cakrawala dibiayai oleh Dana DIPA ISI Denpasar Tahun Anggaran 2024 dalam Skema Penelitian, Penciptaan, Diseminasi Seni-Desain (P2DSD),” ucapnya.
Tiartini menegaskan, luaran dari skema pendanaan ini tidak hanya koleksi karya busana dan diseminasi bereputasi di Bali dan luar Bali, namun juga HKI, keikutsertaan pada seminar tingkat Nasional, artikel yang dipublikasikan pada Jurnal Nasional Terakreditasi SINTA 2, dan bahan ajar.
Lelu, tentang konsep koleksi ini, Tiartini mengaku sejalan dengan tujuan dari pameran B-GIDME yaitu sebagai platform untuk dialog, kemitraan strategis, dan kolaborasi di antara lembaga-lembaga yang memiliki tujuan sama, yakni keunggulan dalam seni dan desain, komitmen terhadap kesejahteraan, pelestarian budaya lokal, dan kelestarian lingkungan. [B/*/darma]

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali