Andre Taulany dan ‘The Prediksi’ Kembali ke Toya Devasya

 Andre Taulany dan ‘The Prediksi’ Kembali ke Toya Devasya

Andre Taulany yang akrab bersama I Ketut Mardjana/Foto: ist

Sore itu, kawasan sejuk Kintamani usai diguyur hujan. Kabut mulai menghilang, sehingga tersingkap kembali pemandangan danau dan alam pegunungan yang segar. Alam di sekitar tampak cerah, suasana tetap sejuk, dan senyum masyarakatnya yang selalu ramah.

Belasan motor besar kemudian terdengar bergemuruh memasuki area Toya Devasya, sebuah destinasi pemandian air panas paling populer di tepi Danau Batur, Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali itu. Barisan motor besar itu menjadi datang kembali.

Rombongan motor besar itu dikenal dengan nama “The Prediksi”, sebuah grup yang beranggotakan para pria kocak paruh baya. Mereka kemudian memarkir motornya, lalu membuka helm, sehingga terlihat satu per satu wajah pengendara motor itu.

Ternyata, mereka yang sering tayang di layar televise, seperti Andre Taulany, Vincent Rompies, Desta Mahendra, Ferry Maryadi, Gading Marten, Dimas Danang, Ananda Omesh, Soleh Solihun, Surya Insomnia, dan Tora Sudiro yang menyukai suasana alam itu.

Baca Juga:  Kelompok Makanti Puisi Gelar Lomba Menulis dan Membaca Puisi. Guru Menulis Puisi untuk Mengasah Pikiran

Kehadiran para komedian berjaket hitam itud disambut oleh pemilik Toya Devasya, I Ketut Mardjana didampingi putrinya, Putu Ayu Saraswati. Tampil pada barisan terdepan menyambut rombongan Andre Taulany dan kawan-kawan.

Mereka disambut hangat dan penuh hormat, ditandai dengan pemakaian udeng, pengikat kepala khas Bali yang bermotif poleng (warna hitam dan putih seperti kotak catur) bertuliskan “The Prediksi” dan “Toya Devasya”.

“Andre Taulany bukan sebagai pengunjung baru bagi Toya Devasya. Ini merupakan kunjungan keempatnya, sejak pertama kali datang di tahun 2018,” kata I Ketut Mardjana dengan wajah senang dan ramah.

Kebersamaan ‘The Prediksi’ di Toya Devasya/Foto: ist

Sementara bagi anggota “The Prediksi” yang lain, lanjut I Ketut Mardjana merupakan kunjungan kedua atau ketiga. “Sedangkan bagi seorang Gading Marten merupakan kunjungan yang pertama,” tambahnya.

Baca Juga:  Sinergi BUMN Farmasi, Silk Road Fund dan Indonesia Investment Authority Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Indonesia

Andre lalu menyapa akrab I Ketut Mardjana dengan panggilan “Pak Ketut”, seperti menyapa pamannya sendiri. Demikian pula menyapa Putu Ayu Saraswati dengan sebutan “Ayu”, layaknya teman lama, karena kedua wajah itu sudah familiar baginya.

Pada saat itu, “The Prediksi” disambut di The Harbor, sebuah anjungan terbuka yang menghadap ke danau. Kamera ponsel berkilatan, merefleksikan foto bersama tamu-tamu dan staf Toya Devasya siaga menjaga acara, serta masih Gunung Abang terlihat menjulang sebagai latar foto.

Mereka sebentar rileks dan menikmati suasana syahdu di kamar vila masing-masing, setelah sekitar dua jam berkendara dengan motor besar dari Bali bagian selatan menuju Danau Batur di utara.

Sekitar jam 7 malam, mereka berkumpul lagi di The Barrel, sebuah venue yang pada hari-hari biasa berfungsi sebagai bar penyaji berbagai minuman segar, termasuk wine, spirit, dan arak. The Barrel sebagai venue untuk dinner, suatu protokol khusus menyambut para tamu special itu.

Baca Juga:  Kelompok 7 Sanggar Dewata Indonesia Pamerkan ‘Pinara Pitu’ di Santrian Gallery Sanur

Setelah menyantap hidangan khas (termasuk Mujair Nyat-Nyat yang ikonis) para komedian kemudian membuka baju dan berendam di Infinity Pool. Kilau kamera ponsel masih berkilatan mengabadikan kehadiran figur-figur bernilai jutaan followers itu

Hangatnya suhu air yang berkisar 39 derajat celcius terasa kontras dengan suhu udara Batur malam itu yang berkisar 21 derajat celcius, memberi sensasi tersendiri bagi mereka yang tidak bisa didapatkan di Jakarta yang tak ada gunung.

Sepuluh seniman televisi itu terlihat menikmati situasi yang terbebas dari kota besar. Mereka berendam dan berenang, sambil bercanda dan tertawa, dua hal yang biasanya mereka dibayar mahal untuk itu.

Seorang instruktur aerobik yang enerjik dari Toya Devasya tampil di pinggir kolam, memandu mereka dengan gerakan-gerakan dinamis, menghangatkan suasana malam di tengah udara yang cenderung dingin.

Baca Juga:  Bali Live On Nature Episode 2 | Sing with the universe

Setelah menghabiskan waktu berkualitas di dalam dan di pinggir kolam, bapak-bapak kocak yang kerap menjadi sumber berita infotainment itu beranjak menuju vila. Keesokannya, sebelum matahari meninggi, mereka berkumpul di Flamboyant Restaurant untuk makan pagi di sebuah meja panjang yang terbuat dari kayu jati.

Restoran itu menghadap danau, menghadirkan pemandangan pegunungan spektakuler. Beberapa di antara mereka sempat menjahili Rafi Ahmad, anggota “The Prediksi” yang tidak bisa hadir kali ini, dengan cara meneleponnya beberapa kali supaya Rafi merasa iri karena tidak bisa berada di Toya Devasya.

Sekitar jam 10.30, setelah merekam yel-yel lucu mereka di anjungan cenderamata yang baru selesai dibangun, Andre dan kawan-kawan kembali menuju motor masing-masing. Mereka memasang helm, menyalakan mesin sampai bergemuruh.

Mereka lalu melaju meninggalkan Toya Devasya di tengah udara cerah. Namun, sebelum pergi, Andre sempat berterimakasih kepada I Ketut Mardjana dan Putu Ayu Saraswati sambil mengatakan, “Sampai jumpa, Pak Ketut dan Bu Ayu. Saya pasti akan kembali lagi.”

Baca Juga:  “Young Talents Escoffier Asia Pacific 2022” Lomba Kuliner Dimeriahkan Peserta Luar Negeri

Narahubung media, Andre Syahreza lalu menjelaskan, setelah empat kali berkunjung, Andre Taulany merasa tak asing dengan sosok I Ketut Mardjana. Anggota “The Prediksi” itu melebur bersama tim Toya Devasya seolah tak ada sekat di antara mereka. [B/*/puspa]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post