Kelas Praksis Mulawali: Sastra dan Performativitas bersama Ugoran Prasad

 Kelas Praksis Mulawali: Sastra dan Performativitas bersama Ugoran Prasad

Kelas Praksis Mulawali: Sastra dan Performativitas bersama Ugoran Prasad di Kulidan Kitchen & Space/Foto: ist

Mulawali Institute bakal menggelar Kelas Praksis Mulawali bersama Ugoran Prasad bertempat di di Kulidan Kitchen & Space tepatnya di Banjar Wangbung, Jalan Garuda Wisnu, Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.

Kegiatan ini akan berlangsung pada Sabtu dan Minggu, 15 – 16 Februari 2025 mulai pukul 14.00-21.00 Wita. “Pendaftaran peserta bit.ly/KPM25 (link di bio),” kata Ketua Yayasan Mulawali Institute, Wayan Sumahardika, Minggu 9 Pebruari 2025

Suma, sapaan akrabnya mengatakan, Kelas Praksis Mulawali merupakan pembacaan ulang atas konsep Kelas Wacana Mulawali yang diselenggarakan sejak 2023.

Perubahan terma dari wacana menjadi praksis ini, hadir dengan pertimbangan pembacaan atas dinamika komunitas dan pengetahuan yang sesungguhnya kerap berkelindan dalam praktik penciptaan.

Baca Juga:  Pameran ‘I Marya dan Kebyar’ Mengedukasi Pengunjung ‘Festival Merayakan Marya' di Puri Kaleran

“Kelas Praksis Mulawali diniatkan sebagai upaya penyebaran pengetahuan dengan format workshop kajian dan praktik,” tegas sutradara dan pembuat teater kelahiran Denpasar tahun 1992 ini serius.

Di dalam kelas, jelas Suma, peserta tak hanya dibekali pengetahuan yang bersifat teori semata, melainkan kiha diharapkan dapat mengelaborasi lebih lanjut ke dalam praktik artistik masing-masing. “Tema Sastra dan Performativitas dipilih dalam Kelas Praksis Mulawali 2025 sebagai upaya mendalami kelindan pertunjukan dan sastra,” imbuhnya.

Menurut Suma, dalam konteks kelas ini, keduanya ditatap sebagai bagian dari jejaring pola sosial yang kompleks, terhubung dan terkait dengan kenyataan dunia, dan kuasa pengetahuan. Sembari melebarkan dan meleburkan batas susastra, kelas ini akan menelusuri peluang dari laku performatif atas ragam dan kategori teks untuk kerja silang disiplin

“Percakapan dalam kelas akan dinavigasi untuk menggali hubungan antara bahasa dan ragam ruang ekspresi sosial. Artinya, bagaimana susastra tersebar dalam ragam arus tekstual masyarakat, dari yang bergerak dengan liat di dalam kehidupan sehari-hari hingga yang mengendap (dan tersesat) di dalam puisi dan filsafat,” paparnya.

Baca Juga:  HARRIS Day: Fun Run Serentak di Tiga Kota, Aktivitas Komunitas dan Promosi Gaya Hidup Sehat

Suma kemudian menegaskan, Kelas Praksis Mulawali: Sastra dan Performativitas ini akan membincang, membentang, mendalami, serta mengujicobakan pendekatan, penulisan, dan pembacaan performatif.

“Beranjak dari batasan sastra dan pertunjukan, kelas ini menawarkan pendekatan silang disiplin atas kedua kategori praktik sosial dan budaya itu,” pungkas Suma serius. [BB/*/puspa]

Related post