Kartini Fest 2025 Digelar di Peninsula: Cara Membangun Ekosistem Kegiatan untuk Menguatkan Perempuan Sebagai Agen Perubahan

Para naraseumber pada jumpa pers Kartini Fest 2025 di Museum Pasifika/Foto: arsa
ARTIS nasional papan atas, seperti Judika, Vierra, JKT48, dan Slank bakal memeriahkan “Kartini Fest 2025” yang akan berlangsung di Pulau Peninsula, The Nusa Dua, Bali. Lagu-lagunya yang sangat populer dan memikat itu akan mengobati kerinduan para pecinta musik di Pulau Dewata.
Lagu-lagu terkenal yang liriknya mudah diingat, irama yang catchy, dan pesan yang bisa relate dengan banyak orang itu, tentu dapat mengundang penonton. Ada pula musisi lainnya, seperti Moski Love, Bagus Wirata, Tika Pangraki, Sri Gung, Voice of Bali, DJ Ray dan DX Band.
“Momentum Kartini Fest ini, sebagai upaya untuk membangun ekosistem kegiatan yang menguatkan perempuan sebagai agen perubahan sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan,” kata Direktur Utama Gloria Pentasindo, Erma Yunita di Museum Pasifika, The Nusa Dua, Selasa 29 April 2025.
Selaian Erma Yunita, hadir pula Manager Representative Miss Universe Asia – Ball Indonesia, Ni Wayan B. Cendani, SE. Ak., General Manager The Nusa Dua, I Made Agus Dwiatmika, dan Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Bali, I Ketut Adi Sutrisna sebagai narasumber.
Kartini Fest 2025, merupakan event perdana yang digelar Gloria Event Organizer dan Yayasan Gloria mengusung tema “Semangat Kartini : Perempuan, Budaya, Alam Lestari”. Acara ini diharapkan mampu mendongkrak pariwisaya yang belakangan terkesan meredup.
Tema Semangat Kartini ini diangkat, karena mengandung makna yang diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat generasi muda, terutama kalangan perempuan dalam membangun bangsa melalui pelestarian budaya, pemberdayaan ekonomi, dan aksi nyata menjaga lingkungan.
Erma Yunita mengatakan, di bulan April ini terdapat hari besar untuk memperingati tokoh bangsa, yakni perjuangan Raden Ajeng Kartini yang dapat ditauladani oleh anak-anak muda. Mereka diharapkan dapat mengikuti tokoh Kartini.
“Dengan begitu, kedepan mereka mampu menjadi generasi yang rajin bekerja, peduli terhadap budaya, sehingga jangan sampai budaya local dijajah. “Festival ini untuk membangun, dan mengingatkan tokoh sejarah Indonesia kepada generasi muda,” ucapnya.
Tema yang diangkat tentu mengandung makna untuk membangkitkan kembali semangat generasi terutama kalangan perempuan dalam membangun bangsa melalui pelestarian budaya, pemberdayaan ekonomi, serta aksi nyata menjaga lingkungan.
“Perempuan menjadi ujung tombak dalam pelestarian budaya, penggerak ekonomi kerakyatan lewat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sekaligus garda terdepan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup,” ungkapnya.
Festival ini merupakan bentuk konkret perjuangan Kartini masa kini. Karena itu, festival dikemas sangat spesial yang menggabungkan edukasi dan hiburan (edu-entertainment) untuk menginspirasi generasi muda. Maka diisi pula dengan kegiatan peduli lingkungan, bersih pantai dan talk show.
Momentum Kartini Fest ini, sebagai upaya untuk membangun ekosistem kegiatan yang menguatkan perempuan sebagai agen perubahan sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan. Nilai-nilai luhur perjuangan Kartini dapat dihidupkan dalam tindakan nyata generasi masa kini.
“Kartini merupakan seorang pahlawan untuk Indonesia yang menginspirasi. Saya sebagai seorang ibu menginginkan anak-anak Indonesia, khususnya di Bali harus mempunyai semangat perjuangan seperti Kartini,” harapnya.
Apalagi, belakangan ini anak-anak muda lebih suka kebarat-baratan. “Saya berkeinginan, bercita-cita bagaimana anak-anak kita di Indonesia khususnya Bali, kembali mencintai budaya leluhur yang diwariskan leluhur kita,” sebutnya.
Salah satunya dengan cara mencintai produk dalam negeri seperti kain endek. Keberadaan endek tradisional, dan budaya menenun di kalangan anak muda, diharapkan bisa kembali dilakukan untuk melestarikan budaya lokal.
Karena itu, melalui ajang festival ini anak-anak muda Bali dapat kembali belajar buadaya leluhur, yang salah satunya menenun. “Dengan begitu, kita bisa bangga memakai tenun karena ini made ini Bali, bukan made in Jawa atau made in industrial,” tegas Erma Yunita.
Ni Wayan B. Cendani mengatakan, semua perempuan memiliki peran, dan bisa menjadi figur seorang ibu. Pada event Kartini Fest ini, salah satu budaya yang diangkat adalah tenun Bali yakni kain Endek.
Sebagai peraga busana, dirinya ingin memperagakan hasil karya para ibu-ibu penenun tradisional Bali untuk bisa dibawakan oleh Miss Universe Asia. Saat itu, perwakilan dari negara Asia akan membawakan busana tenun khas Bali ini.
“Di sini kita ingin lebih memperkenalkan lagi ke internansional. Bahkan mereka juga bisa menjadi duta Endek,” paparnya.
Sementara Agus Dwiatmika mengaku, telah melakukan persiapan khususnya dalam menjaga keamanan dan kenyamanan di kawasan. Pihaknya memperkuat keamanan, karena Nusa Dua menjadi tujuan kunjungan wisatawan internasional.
“Khusus Kartini Fest ini, dikaitkan dengan miss universe, ada musik, UMKM, maka peran festival mendukung pariwisata Bali. Perannya sangat positif, sehingga resort kami terjual,” tambahnya.
Wisatawan yang sedang tinggal di The Nusa Dua akan dapat menyaksikan kegiatan budaya, termasuk menyaksikan produk local yang kebetulan festival ini mengangkat endek. Termasuk mengangkat musisi lokal berpadu dengan musisi nasional ternama.
“Dengan begitu, orang tang tinggal di Nusa Dua benar-benar merasa ada di Bali. Kami memiliki kawasan parkir yang luas, sehingga dapat menampung pengunjung. Kami mengatur semuanya, sehingga penghunjung merasa nyaman,” terangnya.
Adi Sutrisna mengatakan, AMSI Bali yang membawahi sebanyak 25 perusahaan media online, menjadi media partner pada ajang Kartini Fest 2025 akan sangat mendukung kegiatan festival ini.
Peran AMSI Bali bersama anggota berkeinginan bagaimana mempublish digital secara kolektif terkait Kartini Fest maupun terkait kain Endek secara utuh. Karena semua anggota di AMSI, selalu mengutamakan kualitas konten informasi sesuai dengan karya jurnalistik.
Terlebih, acara ini mengusung pesan mendalam tentang kepedulian lingkungan, pelestarian budaya kain Endek Bali, serta penguatan ekonomi kreatif melalui UMKM. “AMSI Bali juga menginisiasi pemberitaan yang konsisten terkait upaya pelestarian dan pendaftaran hak paten untuk kain endek,” pungkasnya. [B/arsa]

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali