Sumatra Calling: Sebuah Seruan Darurat yang Dijawab dengan Panggung Amal dari Bali

 Sumatra Calling: Sebuah Seruan Darurat yang Dijawab dengan Panggung Amal dari Bali

Sumatra Calling/Foto: ist

SALAH satu kolektif di Bali, bernama Kongkow Kongkow berinisiatif mengajak dan bekerjasama dengan musisi-musisi independen asal Pulau Dewata. Aksi tersebut berupa acara penggalangan dana/persembahan amal yang mana ini digagas secara mandiri tanpa afiliasi komersial.

Aksi ini sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan dan empati atas tragedi yang melanda tanah air. Aksi dari Bali ini sebagai upaya membantu meringankan beban korban bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatra akhir November 2025.

Dalam tulisan Angga Baskara disebutkan, bencana alam hujan ekstrem yang melanda provinsi Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar) telah memicu banjir bandang dan longsor dengan skala yang sangat besar.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga 8 Desember 2025 bahwa korban tewas telah mencapai 929–929 jiwa (*data sementara) , ratusan masih dinyatakan hilang, dan ribuan mengalami luka serta kehilangan tempat tinggal. (sumber: Tirto.id & Antara News)

Baca Juga:  “Kerthamasa” Tema Pameran Seni Rupa Sapta Pracasta di Arma Museum Ubud

Tidak hanya rumah–rumah warga yang hancur, tetapi juga fasilitas umum seperti sekolah, pusat kesehatan, jembatan, dan infrastruktur vital lainnya banyak yang rusak berat. Lebih dari 150 ribu hunian terdampak membuat ratusan ribu jiwa terpaksa mengungsi. (sumber: Tirto.id)

Di beberapa wilayah terdampak, akses logistik dan bantuan sempat terputus karena infrastruktur rusak, mempersulit distribusi bantuan darurat. Pemerintah dan tim SAR saat ini terus berupaya membuka jalur akses dan mendistribusikan bantuan. (Sumber: Antara News)

Kondisi saat ini sangat membutuhkan bantuan bersifat mendesak: mulai dari makanan, pakaian, obat-obatan, hingga kebutuhan dasar pengungsi dan korban luka.

Maksud & Tujuan Acara

Melalui aksi ini, musisi-musisi independen dari Bali berharap dapat menggalang donasi untuk disalurkan ke korban bencana di Sumatra.

Baca Juga:  Pameran ‘Reflection’ di Santrian Art Gallery Sanur, Memikat Wisatawan

Acara ini juga bertujuan untuk: menyuarakan solidaritas tanpa memandang asal daerah, meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya empati dan aksi nyata dalam menghadapi krisis kemanusiaan serta memberi harapan dan bantuan konkrit bagi korban yang tengah berjuang melewati masa sulit.

Adapun rincian acara,

● Nama Acara: Sumatra Calling

● Waktu & Tempat: 15 Desember 2025, Berbagi Ruang, 17.00 WITA – selesai

● Penampil: Dialog Dini Hari, Navicula, Jangar, Scared Of Bums, Jacko Kaneko, Sandrina Malakiano, dan Morbid Monke

● Lelang lukisan oleh: Ken Gaga (@masgaga), Brian Ekan Frii Zamroni (@varkoiivark), Chandra B Kerthapati (@masbe_basme), Made Kaek (@madekaek), dan Abima Narasatriangga (@narsatriangga)

● Jenis Kegiatan: Penggalangan dana & barang, konser amal / pertunjukan musik & seni

Semua hasil dari acara ini 100% akan disumbangkan untuk korban terdampak banjir/longsor di Sumatra, lewat jalur resmi dan transparan melalui Agam Rinjani (@agam_rinjani). Media dan publik diundang untuk terlibat, ikut berbagi, serta menyebarkan informasi agar bantuan dapat menyentuh mereka yang paling membutuhkan.

Baca Juga:  Ben dan Lily Merilis Single Terbaru “Masterpiece Of The Sky”

Ajakan Untuk Publik & Pihak Terkait

Seluruh lapisan masyarakat Bali diajak untuk bergandeng tangan, menunjukkan bahwa empati dan kepedulian tidak mengenal batas geografis. Bila Anda ingin berdonasi atau mengambil bagian dalam penyelenggaraan acara, panitia dengan terbuka menerima dukungan.

Semoga melalui aksi kecil ini, kita dapat bersama-sama mengurangi beban para korban, menyebarkan harapan, dan memperlihatkan bahwa rasa kemanusiaan tetap hidup bahkan di masa sulit.

Tentang Kolektif

KongkoKongkow adalah komunitas musik indie yang berbasis di Bali dan telah hadir sejak pertengahan tahun 2019. Komunitas ini didirikan oleh Nuel Lawalata , Yezki Kana Wadu, dan Jascha Ririhena, yang pada saat itu melihat keterbatasan ruang bagi musisi independen untuk menampilkan karya original mereka.

KongkowBantuTeman – Pergerakan Solidaritas

Memasuki akhir tahun ini, KongkoKongkow juga mulai merambah ke bidang sosial melalui inisiatif baru bernama KongkowBantuTeman.

Baca Juga:  Ini Single Terbaru Tjok Bagus

Program ini lahir sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap sesama, khususnya musisi di Bali yang mengalami kesulitan, baik akibat kondisi kesehatan, kebutuhan mendesak, maupun situasi lain yang membutuhkan dukungan.


KongkowBantuTeman juga terbuka untuk membantu isu kemanusiaan lain di luar komunitas musik, selama bentuk bantuan tersebut selaras dengan nilai solidaritas dan kebersamaan. [B/rls]

Related post