Pramana Experience Luncurkan Edisi Kedua ‘Rasayatra’, Dimeriahkan Sendratari Tutur Tantri
Pramana Experience meluncurlan Rasayatra: Menyajikan Cita Rasa Majapahit dalam Sebuah Perjalanan Melampaui Waktu/Foto: ist
SENDRATARI “Tutur Tantri”, karya koreografi mida interpretatif membuat suasana malam itu semakin bermakna. Karya ini terinspirasi dari kisah-kisah moral dalam budaya Jawa dan Bali, dibawakan oleh seniman dari Komunitas Suradipa dan seniman Tegallalang yang kreatif.
Seni drama dan tari ini tak hanya memberikan hiburan segar, tetapi sebagai sajian inovatif yang mengedukasi. Bukan hanya terkait dengan sejarah, budaya, tetapi lebih pada menjaga warisan leluhur yang kaya dan sarat makna dengan filosofi yang masih relepan dalam kehidupan sekarang.
Itulah suasana peluncuran “Rasayatra: Menyajikan Cita Rasa Majapahit dalam Sebuah Perjalanan Melampaui Waktu” oleh Pramana Experience, grup manajemen perhotelan yang telah mengelola lebih dari 70 resort, hotel, vila, dan restoran di Bali, Sabtu 31 Mei 2025.
Pramana Experience selama lebih dari 12 tahun itu kembali, mempersembahkan Rasayatra, sebuah program kuliner naratif yang merayakan warisan budaya dan gastronomi Nusantara. Rasayatra edisi kedua Rasayatra itu diluncurkan di Sanna Ubud A Pramana Experience.
Rasayatra mengusung tema “Cita Rasa Majapahit: Perjalanan Melampaui Waktu”, menghidupkan kembali kebesaran kuliner dari salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Nusantara. Melalui kurasi mendalam dan pendekatan naratif yang memadukan sejarah dan rasa, para tamu diajak untuk menyelami filosofi dan kekayaan kuliner dari masa keemasan Majapahit.
“Kami ingin menghadirkan pengalaman yang tidak sekadar memanjakan indera, namun juga menyentuh kesadaran historis—sebuah koneksi antara tamu, tradisi, dan waktu,” ujar I Wayan Suarsa, CEO Pramana Experience dalam sambutannya.
Peluncuran Rasayatra digelar di Sanna Ubud A Pramana Experience, sebuah resor yang menggabungkan keanggunan arsitektur Majapahit dengan kenyamanan tropis modern. Acara dihadiri oleh pemangku kepentingan dari sektor pariwisata, tokoh budaya, mitra strategis, media nasional dan internasional.
Cilik Pamungkas, Corporate Assistant Director of Marketing sekaligus kurator Rasayatra menyampaikan, ini merupakan gastronomi yang berdasarkan naskah dan prasasti. Rangkaian hidangan yang disajikan oleh Chef Perak adalah hasil dari kajian kuliner berbasis pustaka dan prasasti.
Hal ini menjadi istimewa, karena menggunakan sumber primer seperti Negarakertagama untuk apa saja makanan yang ada di masa itu. Sumber sejaman seperti Prasasti Kudadu, Balawi, hingga Sukamerta adalah tentang Penetapan Sima, lalu untuk melihat apa saja hidangan yang ada pada Upacara Sima.
“Kami menggunakan data sekuder dari masa Jawa Kuno sebelumnya dan memperluas interpretasi rasa dan konteks sosialnya dengan menelaah masa setelahnya di Jawa dan Bali,” paparnya.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari pemerintah, yakni Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Kemenparekraf RI, Vinsensius Jemadu. “Kolaborasi antara Kemenparekraf dan UN Tourism dalam menetapkan Ubud sebagai destinasi gastronomi dunia kini menemukan manifestasinya melalui Rasayatra,” ucapnya.
Program ini, lanjut Vinsensius memperkuat posisi Ubud sebagai pusat kuliner berakar budaya dan sejalan dengan program strategis Kemenparekraf yang menjadikan gastronomi sebagai salah satu unggulan. “Lebih dari 60% wisatawan datang ke Indonesia karena kekayaan budaya—dan inilah kekuatan utama kita,” ujarnya.
Gubernur Provinsi Bali, Dr. Ir. I Wayan Koster, M.M., turut menyampaikan apresiasinya. “Rasayatra merupakan langkah nyata dalam pelestarian budaya, keberlanjutan, dan keramahtamahan yang berakar kuat pada filosofi Bali.
“Program ini selaras dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali sebagai fondasi pembangunan semesta berencana menuju Bali Era Baru,” kata Gubernur Bali yang diwakili oleg Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Luh Ayu Aryani.
Cilik Pamungkas menegaskan, lebih dari sekadar acara peluncuran, Rasayatra akan diselenggarakan secara serentak di 17 properti Pramana yang tersebar di berbagai destinasi mulai 31 Mei hingga 31 Agustus 2025.
“Ini akan melibatkan lebih dari 200 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan petani local dan menjangkau 1.000 lebih penikmat dari 50 negara,” sebutnya.
Properti yang berpartisipasi dalam peluncuran Rasayatra ini, yaitu Pramana Hotels & Resorts: Pramana Watu Kurung, Pramana Giri Kusuma, Pramana Natura Nusa Penida, Pramana Zahill, Pramana Nusa Ceningan.
By Pramana: Sumitra Luxury Villas and Resort, Sankara Resort & Spa, lalu A Pramana Experience Collection: Sanna Ubud, The Wakanda Ubud, Alena Resort and Spa, Kuwarasan, Kardia Gili Trawangan, Swan Paradise, The Hava Ubud, Seven Dreams, serta Tapa Collection: Tapa Tepi Kali Canggu, Tapa Agung View Besakih.
“Melalui Rasayatra, Pramana Experience terus menapaki misinya membangun pengalaman pariwisata yang tidak hanya memikat, tetapi juga bermakna, mengangkat cita rasa masa lalu menjadi warisan masa depan,” tutup Cilik Pamungkas. [B/puspa]

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali