Ogoh-ogoh Dibakar, Simbol Merelekan Kembali ke Unsurnya

 Ogoh-ogoh Dibakar, Simbol Merelekan Kembali ke Unsurnya

Seniman Ogoh-ogoh, Putu Marmar Herayukti

Pada hari Pengrupukan, Selasa 21 Maret 2023 sehari sebelum Nyepi, masyarakat Hindu biasanya mengarak ogoh-ogoh mengelilingi catuspata (perempatan) sebagai sebuah upacara Nyomya Bhutakala, menetralisir alam.

Ogoh-ogoh yang merupakan karya seni patung ramah lingkungan itu sebagi bentuk kreativitas seni anak-anak muda Bali yang tinggi. Karena itu, karya-karya mereka menjadi sebuah karya seni yang menandakan kreativitas kesenian orang Bali yang selalu bergerak maju. Sayangnya, Ogoh-ogoh yang dibuat rumit dengan biaya yang cukup besal itu, lalu dibakar.

Baca Juga:  Masyarakat Bali Rayakan Tumpek Kandang untuk Memuliakan Binatang

Seniman Ogoh-ogoh, Putu Marmar Herayukti mengatakan, ogoh-ogoh yang sebelumnya dibuat dengan bahan dan kreativitas seni yang tinggi lalu dibakar. Hal itu, bukan karena tidak menghargai hasil karya senimannya, tetapi itu memiliki makna yang mendalam.

Prinsip dalam kehidupan itu, ada kelahiran, ada eksistensi perjalanan hidup dan yang terakhir apapun itu segala sesuatu yang lahir harus terurai kembali atau mati. “Tiga hal ini, yakni Utpati bermakna lahir. Sthiti bermakna hidup, dan Pralina bermakna mati. Setelah kita buat, maka harus kita relekan kembali menjadi material atau kembali ke unsurnya masing-masing,” jelasnya.

Baca Juga:  “Sap7a Rasa” Promosi Keragaman Kuliner Indonesia. Aryaduta Bali Sajikan Menu Megibung Balinese Risjttafel

Begitupun ketika hidup di dunia, manusia lahir yakni ada beberapa unsur menyatu hingga menjadi manusia yang hidup eksis. Setelah itu, manusia harus sadar juga merelakan dan mempersiapkan diri dengan baik, bahwa hari itu akan datang untuk mempersiapkan badan kembali menjadi milik pertiwi, dan roh kembali ke akasa.

Kesadaran ini harus dimunculkan dalam setiap keadaan, termasuk di dalam ogoh-ogoh itu sendiri. “Perlu juga diingat, dalam prinsip orang Bali itu sangat dekat dengan kehidupan mereka. Maka wajar, setiap kegiatan yang dilakukannya sudah mengetahuinya, bahwa ini harus direlakan,” paparnya. [B/*]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post