Krama Desa Adat Ole Gelar Karya “Ngaben Masal”

 Krama Desa Adat Ole Gelar Karya “Ngaben Masal”

Karma Desa Adat Ole, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan melaksanakan karya Atiwa-tiwa atau Ngaben Massal Kusa Pranawa pada Selasa 22 Maret 2022. Upacara ngaben masal ini mendapat apresiasi dari Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya., S.E., M.M, ketika menghadiri uleman. “Saya memberikan apresiasi dan tanggapan positif, sebab karya yang dilangsungkan masih dalam masa pandemi ini, bisa dilaksanakan dengan sikap gotong-royong dan rasa tulus ikhlas,” katanya saat menghadiri uleman, Senin 21 Maret 2022.

Bupati Sanjaya yang saat itu didampingi Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama, Anggota Komisi IV DPR RI Made Urip, Anggota DPRD Kabupaten Tabanan Wayan Sudiana, Sekda dan para Kepala OPD terkait, Camat beserta unsur Muspika Marga, Perbekel Desa Marga Dauh Puri itu menegaskan, Desa Adat Ole sendiri telah menetapkan pengabenan masal ini di dalam perarem adat, di mana pelaksanaannya berlangsung setiap 4 sampai 5 tahun sekali.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan memberikan apreasiasi kepada karma Adat Ole yang menggelar upacara dengan penuh semangat dan mengedepankan gotong royong. “Saya yakini, Bendesa adat dan tokoh manggala karya ini, dalam membangun pasti sudah didasari rasa gotong-royong, shrada bhakti, tulus ikhlas, dan melalui proses yang sangat panjang. Karya Pitra Yadnya masal ini dianggap sudah masuk dalam kesusastraan agama,” ujarnya.

Biaya ngaben masal menghabiskan biaya sebesar 150 juta rupiah yang dikumpulkan oleh pemilit (peserta) berjumlah 30 Sawa dan 1 Ngelangkir, sehingga menjadi sebanyak 31 peserta, dan 10 orang metatah dengan iuran masing-masing sebesar 3 juta rupiah. Sisa biaya dikumpulkan melalui iuran warga. “Biaya yang sangat terjangkau bagi masyarakat, di mana pelaksanaan konsep yadnya dinilai sama mulianya,” sebutnya.

Baca Juga:  "Usadha" Bermanfaat Bagi Kehidupan Sehari-hari

Bupati Sanjaya mengatakan, pelaksanaan pengabenan masal ini menjadi tren yang sangat baik. Termasuk di puri-puri yang ada di kabupaten Tabanan, sudah lumrah melaksanakan ngaben bersama. “Maka dari itu, saya dari Pemkab menyambut baik Ketika masyarakat melakukan upacara-upacara, bukan saja dalam Pitra Yadnya, tapi di Dewa Yadnya, Rsi Yadnya, Manusa Yadnya maupun Ring Butha Yadnya,” lanjutnya.

Bupati Sanjaya kemudian menekankan, pembangunan di masyarakat harus satu jalur dengan pemerintah, hal tersebut agar mendukung percepatan terwujudnya Visi Tabanan, Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, Menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM). “Guna membangun keseimbangan, keharmonisan jagat lingkungan, manusia, krama dan budayanya. Hal tersebut, masih memiliki kaitan erat dengan element-element yang terdapat dalam Visi Tabanan, salah satunya ialah Atma Kerthi,” ujarnya.

Ketua Panitia, I Made Kuasa menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Jajaran Pemkab Tabanan yang hadir dan mendukung dalam uleman karya Desa Adat Ole yang berlangsung hari ini. Ia juga berkomitmen untuk terus menjaga kekompakan warga Desa Adat Ole demi kemajuan bersama menuju Tabanan yang Aman, Unggul dan Madani (AUM). [B/*]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post