Festival Legong Keraton Lasem VIII Kota Denpasar Memukau

 Festival Legong Keraton Lasem VIII Kota Denpasar Memukau

Festival Legong Keraton Lasem VIII Kota Denpasar/Foto: ist

Banyak peminat, penonton antosias. Itulah suasana Festival Legong Keraton Lasem VIII se-Bali yang berlangsung di Jaba Pura Agung Jagatnatha Denpasar, Sabtu 4 November 2023. Sedikitnya, ada sebanyak 48 peserta (28 kelompok) dalam festival kolaborasi Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar bersama Puri Agung Denpasar.

Pesertanya tergolong masih belia, yakni setingkat Sekolah Dasar (SD), namun kemampuannya dalam mengekspresikan seni gerak itu sungguh luar biasa. Teknik tari, penjiwaan hingga kesesuaian dengan iringan musik gamelan seakan tak ada yang kurang, sehingga selalu memukau.

Tari Legong Keraton tergolong tarian klasik yang memiliki perbendaharaan gerak yang sangat komplek yang diikat oleh struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari Gambuh. Tari Legong Keraton ditarikan oleh tiga gadis, dan salah satu diantaranya ada berperan sebagai Condong.

Para penari menari begitu lincah. Matanya ekspresif berpadu dengan koreo yang klasik. Kisah ini menceritakan cinta tak bersambut Prabu Lasem pada Putri Rankesari. Cerita ini konon bagian dari kisah Malat. Tari Legong Keraton ini biasanya diberikan sebelum belajar tarian yang lain.

Festival Legong Keraton Lasem VIII se-Bali itu dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana mewakili Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara. Pembukaannya, ditandai dengan Pemukulan Gong.

Pelaksanaan kegiatan Festival Legong Keraton Lasem ini diharapkan menjadi wahana penguatan dan pelestarian Kesenian Klasik Palegongan, khususnya Tari Legong Keraton Lasem di Kota Denpasar. Festival ini memperebutkan piala bergilir Walikota Denpasar.

“Pelaksanaan Festival Legong Keraton Lasem ini merupakan langkah nyata dalam mendukung dan menguatkan kesenian klasik, khususnya palegongan di Kota Denpasar. “Kami berharap kesenian palegongan tetap eksis sebagai kesenian klasik dan memiliki ciri khas tersendiri,” kata Pangelingsir Puri Agung Denpasar, AA Ngurah Wira Bima Wikrama.

Baca Juga:  Parade Gong Kebyar Wanita dan Anak-anak Kota Denpasar Serasa Pentas di Ajang PKB

Selain melestarikan kesenian Tari Legong Keraton Lasem, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkenalkan sejak dini Tari Legong Keraton Lasem. Hal ini mengingat tarian ini merupakan dasar dari seluruh jenis Tari Bali. “Harapan kami melalui kegiatan ini dapat mendukung pelestarian kesenian klasik Legong Keraton Lasem di Kota Denpasar,” ujarnya

Sekda Alit Wirdana memberikan apresiasi atas dukungan pelestarian kesenian klasik Bali, khususnya Tari Legong Keraton Lasem ini. Kegiatan ini mampu mendukung penguatan kesenian klasik tari legong.

Terlebih Tari Legong telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO, sehingga upaya pelestarian berkelanjutan harus terus dioptimalkan, baik dari sisi pembinaan hingga penyediaan ruang kreatifitas. “Semoga kegiatan ini dapat menjaring bibit-bibit serta generasi baru penari legong,” ujarnya. [B/*]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post