Menarik! Warga Asing Ikuti Lomba Kreativitas Berbahasa Indonesia di Ajang Festival Handai Indonesia 2024

Sebanyak 16 warga asing menyanyikan lagu Tanah Airku pada Puncak Festival Handai Indonesia/Foto: ist
Ketika lagu “Tanah Airku” dinyanyikan oleh seorang warga asing, para undangan yang memenuhi Ballroom The Patra Bali Resort & Villas langsung bertepuk tangan. Apalagi, lagu itu kemudian dinyanyikan secara bersama-sama oleh warga asing lainya, maka suasana menjadi lebih semarak. Tepuk tangan dan sorak gempita saling menindih riang gembira.
Itulah penampilan 16 warga asing yang merupakan para finalis lomba menyanyi yang mengawali acara Puncak Festival Handai Indonesia (FHI), Jumat 30 Agustus 2024. Lagu ciptaan Ibu Sud itu, dibawakan dengan pasih, mesti mereka warga asing yang sedang belajar Bahasa Indonesia. Lagu nasional itu dibawakan dengan penjiwaan yang membuat malam itu penuh makna.
“Festival Handai Indonesia menjadi wadah bagi warga negara asing untuk mengasah kemahiran dan kreativitas mereka dalam menggunakan bahasa Indonesia. Pada puncak Festival Handai Indonesia ini menandai langkah penting penguatan bahasa Indonesia di masyarakat global,” kata Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz.
Tema Festival Handai Indonesia 2024 yaitu “Rayakan Persahabatan”. “Handai Indonesia adalah para sahabat Indonesia yang dipertemukan untuk merayakan jalinan persahabatan dan diharapkan dapat menjadi agen pengukuh dan penguat kemitraan Indonesia dengan negara asal mereka,” ungkap E. Aminudin Aziz.
Festival Handai Indonesia merupakan program stategis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) dalam upaya internasionalisasi bahasa Indonesia.
Tren positif yang terjadi di luar negeri terkait meningkatnya minat warga negara asing untuk mempelajari bahasa Indonesia pasca penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kesepuluh dalam Sidang Umum UNESCO. “Secara rutin kami menerima permohonan dari negara mitra yang menginginkan adanya program Penutur Asing (BIPA) di negara mereka,” jelasnya.
Saat ini ada 56 negara yang memiliki program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing dengan lebih dari 183 ribu pemelajar aktif. Tak hanya kemampuan berbahasa, FHI juga menjadi momentum untuk mengapresiasi para handai yang memiliki minat untuk memahami peradaban, masyarakat, dan kebudayaan Indonesia lewat aktivitas kompetitif ini.
“Dalam rangkaian FHI 2024 ini, kita menyaksikan kesungguhan yang ditunjukkan oleh para handai terhadap bahasa dan budaya Indonesia. Terlebih pada tahun ini, peraih penghargaan terbaik tidak didominasi oleh negara tertentu, namun tersebar di berbagai negara berbeda,” ungkap Aminudin.
Sementara, Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Iwa Lukmana menyebutkan, peserta yang mengikuti ajang FHI 2024 ini berjumlah 102 orang dari 43 negara. Tingginya jumlah peserta ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, di antaranya Direktorat Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri.
Termasuk dukungan Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, termasuk para Atase Pendidikan dan Kebudayaan; Lembaga Penyelenggara Program BIPA; Duta Bahasa; dan pihak-pihak lain yang telah menggaungkan kegiatan ini di seluruh dunia melalui media sosialnya.
Warga asing yang mengikuti FHI 2024 harus memenuhi sejumlah kriteria, yaitu (1) warga negara asing, (2) mampu berbahasa Indonesia, (3) mencapai batas usia dewasa pada Januari 2024 sesuai dengan ketentuan negara masing-masing, (4) memiliki alamat e-mail aktif.
Lalu, (5) belum pernah menjadi peserta terbaik I—III dan/atau menjadi peraih penghargaan Kategori A pada FHI sebelumnya, dan (6) bersedia datang ke Bali, Indonesia untuk mengikuti babak final apabila terpilih sebagai finalis.
FHI tahun ini diselenggarakan dengan sistem baru, yaitu secara berjenjang melalui babak penyisihan dan babak final. Babak penyisihan dilaksanakan melalui pengiriman karya secara daring, sedangkan babak final dilakukan secara luring. Ada tujuh kategoriyang dilombakan, yaitu berpidato, bercerita, berpuisi, bernyanyi, berpantun, membawakan reportase, dan bersurat.
Deonizio Mazarello Viana Soares asal Timor-Leste, peraih penghargaan peserta terbaik II kategori bernyanyi mengatakan, ikut ajang FHI 2024 ini untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia dan kemampuan bernyanyinya.
“Setelah ini, saya ingin lebih mengenalkan bahasa Indonesia lewat nyanyian saya, karena bahasa Indonesia di Timor-Leste juga cukup banyak digunakan,” ujarnya.
Haruka Aoki asal Jepang, peraih penghargaan peserta terbaik III kategori berpuisi mengatakan, minatnya untuk mempelajari bahasa Indonesia setelah melihat Indonesia sebagai negara yang sangat kaya akan suku bangsa, dan bahasa Indonesia mampu menjadi bahasa persatuan yang menyatukan semuanya.
“Ke depannya, saya ingin mengajak teman-teman internasional, terutama di Jepang, untuk ikut mempelajari bahasa dan budaya Indonesia,” tutupnya. [B/*/darma]

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali