Berjasa Mengembangkan Kebudayaan Bali, Walter Spies Dihadiahi Penghargaan Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha
Yayasan Walter Spies yang berperan dalam menjaga kesenian Bali menerima Penghargaan Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha 2024. Penghargaan ini diberikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali kepada tokoh besar yang berjasa mengembangkan kebudayaan Bali.
Penghargaan Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha 2024 diserahkan oleh Pj. Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya dan diterima Anak Agung Gde Rai, Ketua Yayasan Walter Spies Bali di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Selasa 17 Desember 2024 lalu.
Agung Rai pada saat dikonfirmasi mengaku, bangga dan mengapresiasi kesadaran pemerintah untuk memberikan sebuah penghargaan kepada institusinya. Yayasan Walter Spies yang ada di Ubud telah berperan dalam mengembangkan kebudayaan Bali sejak dulu.
“Peran Walter Spies menjadi lebih besar karena mengantar para peneliti, berkeliling Bali dengan senang hati. Maka, boleh dikatakan Walter Spies sebagai promotor Bali,” ungkap Agung Rai, Jumat 3 Januari 2025.
Walter Spies sempat menetap di Ubud hingga menjelang kematiannya. “Maka itu, penghargaan Bali Kerthi Buwana Sandhi Nugraha memang wajar diberikan, kalau dilihat dari keberadaan lembaga ini,” tegasnya.
Pemilik Agung Rai Museum of Art (ARMA) memaparkan, Yayasan Walter Spies awalnya berpusat di Art Center, Taman Budaya Bali, lalu dipindahkan ke (ARMA). Pindahnya lokasi, karena ARMA memiliki visi yang sama.
Saat ini, ARMA mengkoleksi 1 karya asli dari Walter Spies yang dibuat saat ia ada di Ubud, sehingga selalu dijaga dan tetap mengawalnya. Selain itu, ada pula patung Walter Spies berdiri tegak di ARMA. Patung itu dibuat secara khusus oleh yayasan Walter Spies Jerman.
Satu koleksi karya Walter Spies itu berupa lukisan berjudul “Calonarang”. Karya lukis ini memiliki kisah menarik. Pada saat Walter Spies melukis, ia mendemontrasikan lukisannya di depan pelukis Ubud.
Walter Spies mempertemukan lukisan gaya barat, dan disaksikan oleh seniman seperti A. A. Sobrat, Pak Mregeg, dan seniman Padangtegal juga diundang. Karya Walter Spies sangat langka sangat sedikit, karena ia melukis satu karya dalam satu tahun.
ARMA kini menjadi pusat spiritnya Walter Spies yang harus tetap hidup. Cara menghidupkan spirit itu bukan melalui festival, melainkan pendidikan lintas generasi. Spirit atau rohnya Bali termasuk Ubud adalah seni, sehingga seni mesti selalu hidup, baik tari, tabuh atau seni rupa.
Sekolah-sekolah seni sekarang mulai bermunculan, sehingga orang-orang bisa belajar di sekolah. Berbeda dengan dulu, orang mendapatkan ilmunya dari tokoh-tokoh seni. Sebab, saat itu belum ada sekolah, bahkan sebelum merdeka.
Kalau mengakui secara jujur, pendidikan di kantong-kantong budaya sudah terbentuk saat jaman dulu. Contohnya ada kelompok Padang Tegal, Kelompok di Mas, dan kelompok di banjar-banjar yang selalu memberi ruang pada generasi.
Agung Rai kemudian berharap, pemerintah bisa mengapresiasi para maestro di Bali tidak hanya dengan memberi penghargaan dan dana, namun juga secara monumental. Artinya, bisa mengabadikan nama mereka sebagai nama jalan atau nama gedung.
Semisal dengan Jalan Walter Spies di Ubud, Jalan Bonet, Jalan Limbak, Jalan Ida Bagus Kembeng di Peliatan, Jalan Lempad, Jalan Ngendon di Batuan dan sebagainya. Nama jalan sesuai nama tokoh-tokoh yang selalu menjaga budaya dari generasi ke generasi.
Dibalik nama tersebut, jelas Agung Rai, ada kandungan cultural heritage yang bisa dipelajari sejarahnya. Ini juga cara mengenalkan ketokohan mereka kepada generasi muda. “Walter Spies, tokoh atau pahlawan di bidang ekonomi kreatif berbasis seni di pedesaan,” imbuhnya.
Walter Spies dan tokoh lainnya itu telah membantu mempromosikan Bali ke mancanegara melalui karya-karyanya. Jasa para tokoh itu begitu tinggi, hingga membuat Bali semakin terkenal karena budayanya.
Walter Spies sejak tahun 1930 an berperan besar mengembangkan kebudayaan Bali. “Di sini terjadi cross polination, ia mendapat sumber inspirasi yang membuat namanya besar di Bali, lalu, Bali pun mendapat sesuatu dari Walter Spies, yaitu bisa dikenal ke mancanegara,” ungkapnya. [B/puspa]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali