Widia Kristi Sajikan Teman Bus di LATAR#1: Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat Gunakan Transportasi ‘Ekonomis, Nyaman dan Aman’

Widia Kristi garap karya iklan layanan masyarakat “Ekonomis, Nyaman dan Aman” Teman Bus/Foto: ist
Masih ingat Teman Bus Dewata? Teman Bus Dewata atau Trans Metro Dewata merupakan bagian dari program transportasi umum diterapkan di Pulau Dewata sejak 2020. Bus ini sebagai upaya mendukung pariwisata Bali untuk menuju pariwisata berkelanjutan.
Sayangnya, minat masyarakat memanfaatkan transportasi umum dan masal itu sangat rendah, sehingga penting memberikan informasi untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat menggunakan transportasi umum seperti Teman Bus Dewata itu.
“Itulah alasan saya mengangkat Video Iklan ini sebagai tugas akhir di Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Program Studi (Prodi) Produksi Film dan Televisi (FTV) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini,” kata Widia Kristi, Minggu 19 Januari 2025.
Pada saat ditampilkan dalam Layar Tugas Akhir (LATAR) #1 X Sinema 21 Premiere di Gedung Citta Kelangen lt. 3 pada, Jumat 17 Januari 2025 itu, video iklan atau iklan layanan masyarakat ini digarap secara apik, dan tetap menggunakan teknik-teknik membuat film.
“Kampanye “Teman Bus Bali” ini perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan penggunaan transportasi umum yang ramah lingkungan di Bali. Ini penting dalam mengurangi kemacetan dan polusi, serta mendukung pariwisata yang berkelanjutan,” alasnya.

Menurutnya, dengan produksi iklan layanan masyarakat Teman Bus ini, warga dan wisatawan akan lebih termotivasi menggunakan bus. “Maka dari itu iklan digarap dengan kisah yang terbagi iklan terbagi menjadi 3 konsep, yaitu ekonomis, nyaman dan aman,” paparnya.
Widia kemudian menjelaskan, konsep ekonomis mengisahkan seorang gadis bernama Dian. Di depan pintu kamar, tepat di Teras Kost, Dian berjalan memakai helm, melihat bensin motor sudah habis. Dian membuka isi dompet yang ternyata dompetnya kosong.
Dian kemudian menaiki Teman Bus, membayar menggunakan Qris sebesar 4.400. Dian duduk nyaman menikmati perjalanan di Teman Bus. “Kami ingin menyampaikan pesan pada konsep ekonomis adalah dengan Teman Bus kita menghemat budget moda perjalanan setiap harinya,” ucapnya.
Konsep nyaman mengsihakan di Jalan raya yang ramai padat dengan kendaraan tidak ada celah untuk menyalip, klakson saling berbunyi, semua terburu-buru hendak mendahului satu dengan yang lainnya.
Jalanan yang terik oleh panas matahari. Asap menimbulkan polusi di jalan raya. Sedangkan Dian duduk dengan rileks di dalam bus, dia menikmati perjalanannya tanpa hambatan ataupun gangguan lainnya. Ac menyala dingin menyejukan suasana, la tidak akan kepanasan.

Dengan udara yang bersih didalam Bus, Dian tidak perlu takut terkena polusi kendaraan. “Pesan yang ingin disampaikan pada konsep nyaman adalah dengan Teman Bus kita bisa mengurangi kemacetan di jalan raya, dan pengurangan asap polusi,” tambahnya.
Konsep aman mengisahkan di jalanan ramai dan macet, pengendara saling menyalip. Rita menyetir sepeda motornya tiba disebuah persimpangan ia hendak berjalan lurus, namun ada seorang ibu-ibu yang rating ke kanan tiba-tiba berbelok ke arah kiri.
Rita berdebat dengan ibu-ibu tersebut. Selesai dengan perdebatannya, Rita tiba-tiba dijambret dan kehilangan tasnya. Rita berteriak panik meminta tolong. Ternyata kejadian tersebut hanya berita disosial media yang terjadi di tempat lain.
Sementara, Dian sedang asyik duduk di dalam Teman Bus sambil bermain sosial media. “Pesan yang ingin saya sampaikan adalah dengan Teman Bus kita bisa Aman berpergian kemana pun tanpa takut adanya tindakan kriminalitas,” terangnya.
Meski iklan layanan masyarakat ini berdurasi pendek, namun proses pembuatan membutuhkan waktu intensif 3 bulan dari pra produksi sampai pasca produksi. Selama masa pra produksi, ia fokus pada riset dan isu-isu yang terjadi, terutama dalam penggunaan transportasi pribadi.
“Saya riset mulai dari kenaikan bensin, kemacetan Bali yang semakin meningkat, serta tindakan kriminalitas yang semakin telanjang mata. Kemudian isu tersebut saya susun menjadi sebuah cerita yang kompleks terbentuk dalam 3 konsep,” paparnya.
Widia mengaku, pada masa produksi itu membutuhkan waktu panjang utamanya perekaman gambar tambahan, seperti suasana di dalam bus, interior Bus dan lainnya. Pasca produksi kurang lebih 1 bulan meliputi rough cut, fine cut, picture lock, mixing audio, mastering audio dan colour grading.
Sayangnya, setelah Iklan Layanan Masyarakat ini mendekati editing, operasional Teman Bus ternyata dihentikan. “Jujur, saya merasa down dan kecewa. Memang ada pro dan kontra dari teman-teman, sebagian besar kontra dengan program Teman Bus ini,” ujarnya.
Diberhentikannya Teman Bus semakin bikin down walaupun alasan terbesarnya untuk melanjutkan program ini adalah dana. “Saya rasa program tranportasi umum Teman Bus ini adalah salah satu solusi yang bisa digunakan untuk mengurang kemacetan,” ungkapnya.
Sayangnya, budaya dan kebiasaan masyarakat di Bali memang kurang dalam menggunakan transportasi umum. “Pada saat riset sebagian orang memang pendatang dan tourist yang menggunakan Teman Bus,” jelasnya. [B/Dharma]

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali