Lomba dan Parade Ogoh-ogoh Adat Bongan Puseh Tabanan

 Lomba dan Parade Ogoh-ogoh Adat Bongan Puseh Tabanan

Foto bersama Bupati Sanjaya bersama Sekaa Teruna beserta Prajuru Adat Banjar Bongan Puseh/Foto: doc.hms Tabanan

KARYA SENI ogoh-ogoh selalu menarik. Maka jangan heran, kalau setiap lomba dan parade ogoh-ogoh selalu menarik perhatian masyarakat. Apalagi, pada saat disajikan dipadu dengan seni tari dan seni tambuh yang digarap apik sebagai seni pertunjukan.

Sebut saja salag satunya Lomba dan Parade Ogoh-Ogoh Adat Bongan Puseh, Desa Bongan, Kabupaten Tabanan, Selasa 25 Maret 2025. Ajang seni dibuka oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, ditandai dengan pemukulan Kulkul.

Parade Ogoh-ogoh ini mengambil tema “Nyomya Bhuta Kala Nyanggra Nawa Warsa Caka 1947 Nyujur Paduraksa Jayaning Singasana”, yang artinya buta kala di alam dan pada diri manusia dinetralisir agar sifat-sifat angkara murka, sombong dan angkuh menjadi sifat-sifat yang baik.

Menjadi sifat baik kemudian menuju kejayaan Kabupaten Tabanan. “Kami sangat bersyukur kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, khususnya masyarakat Bongan dan Pemkab Tabanan,” kata Bendesa Adat Bongan Puseh, I Gusti Putu Sukarata.

Baca Juga:  Anak Anak Paud Kota Denpasar Akan Meriahkan “Kesanga Festival”

Ajang kreativitas seni yang di inisiasi oleh Sekaa Teruna beserta Prajuru Adat Banjar Bongan Puseh diikuti oleh 6 (Enam) Banjar Adat dilaksanakan di kawasan Pasar Adat Bongan Puseh.

Keenam Banjar tersebut diantaranya, Banjar Adat Bongan Lebah Kaja dengan tajuk Ogoh-Ogoh yaitu Sang Bhuta Langkir, Banjar Adat Bongan Lebah Kelod dengan tajuk Ogoh-ogoh yaitu Sandikala. Banjar Adat Bongan Gede dengan judul Sapuh Leger.

Sementara, Banjar Adat Bongan Kauh mengusung tema Gerebek Samar, Banjar Adat Bongan Tengah mengusung Tema Batara Kala. Sedangkan Banjar Adat Bongan Jawa dengan tema Ogoh-ogoh yaitu Ang Geni Murka.

Tak hanya masyarakat, Bupati Sanjaya yang menyaksikan inovasi dan kreativitas para pemuda itu kagum, sekaligus menyampaikan apresiasi dan dukungannya. Setiap peserta Lomba dan parade Ogoh-ogoh ini mendapatkan uang pembinaan masing-masing sebesar 5 Juta Rupiah.

Baca Juga:  Anak PAUD dan TK Mewarnai Gambar Kebo Iwa. Melatih Kedisiplinan dan Fokus

Tidak hanya itu, Bupati Sanjaya juga sampaikan penghargaannya karena dalam kegiatan ini para pemuda mampu menampilkan kesenian-kesenian yang menarik serta menyertakan pameran kuliner yang diikuti oleh 10 stand.

Pelaksanaan ogoh-ogoh ini, diharapkan tidak hanya menjadi ajang tradisi tahunan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, baik dari segi budaya maupun ekonomi.

Masyarakat diminta mampu memaknai perayaan hari suci Nyepi sebagai perenungan dengan penuh ikhlas dan penuh mawas diri yang terikat dengan catur brata penyepian.

“Saya memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan parade ini. Semoga pada tahun yang akan datang, parade ini akan mengalami peningkatan,baik dari sisi penyelenggaraan maupun dari sisi lainnya,” ujarnya. [hms]

Related post