Gianyar Mencari Bibit Penari Barong Ket dan Tukang Kendang Tunggal

Lomba Tari Barong Ket dan Makendang Tunggal tingkat Remaja se-Kabupaten Gianyar/Foto: doc.hms Gianyar
PULUHAN remaja ini memiliki bakat seni yang tidak terbantahkan. Mereka mampu menarikan barong ket, jenis tarian Barong yang paling populer dan sering ditampilkan di Bali. Pola-polanya masih sangat klasik, artinya masih berpedoman pada pakem tari barong tradisional yang ada.
Demikian pula remaja yang memainkan kendang, alat musik perkusi yang memiliki peran sebagai pimpinan dan pengatur irama dalam barungan gamelan itu. Teknik pukulannya sungguh mengagumkan, mirip para tukang kendang penabuh-penabuh handal tempo dulu.
Itulah penampilan anak-anak muda dalam Lomba Tari Barong Ket dan Makendang Tunggal tingkat Remaja se-Kabupaten Gianyar di Balai Budaya Gianyar, Minggu 13 April 2025. Lomba serangkaian HUT Kota Gianyar diikuti 20 paket peserta saling adu kemampuan dalam olah seni.
“Lomba ini guna mengembangkan dan melestarikan seni, budaya dan sastra serta menjaring bibit-bibit seniman Tari Barong Ket dan Makendang Tunggal di Kabupaten Gianyar,” kata Kepaka Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar, Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu.
Lomba yang mengangkat tema “Gianyar Paramaguna Kelangon” menghadirkan dewan juri, Prof. I Wayan Dibia, Cokorda Raka Tisnu, Cokorda Gde Raka Bawa untuk lomba bapang barong ket, serta I Wayan Sueca, I Wayan Sudiarsa, dan I Wayan Sudirana untuk makendang tunggal.
Secara teknis tari barong ket dan makendang tunggal merupakan sebuah bentuk pementasan yang berpasangan dan saling keterkaitan. Di jaman ini, jenis lomba ini sangat digandrungi. Itu dibuktikan dengan banyaknya generasi muda piawai memainkan kendang dan bapang barong.
Materi untuk lomba Tari Bapang Barong Ket yang ditampilkan yakni Igel Pepeson Gilak Bebarongan (Bebarisan), Igel Guak Macok Pelayon Singapadu, Ngintip Jangkrik dan terakhir Omang Pekaad, dengan durasi waktu 18 sampai 20 menit.
Di jaman ini, banyak generasi muda yang piawai memainkan kendang dan bapang barong. “Untuk juru bapaang dan juru kendang kita batasi berusia 16-28 tahun,” ujar Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu.
Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu mengatakan, Tari Bapang Barong Ket dan Makendang Tunggal di era modernisasi ini sangat digandrungi oleh generasi muda. Maka, lomba ini untuk memberikan wahana dan ruang aktualisasi seni, khususnya untuk para remaja.
Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu menegaskan, Lomba Tari Barong Ket dan Makendang Tunggal ini merupakan upaya memberikan pembinaan dan pengembangan sekaligus pelestarian sebuah kesenian sakral khususnya tari barong.
“Lomba ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada para generasi muda menujukkan tehniknya serta memanfaatkan olah kreativitas tangan dalam permainan kendang,” tegas Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu.
Dalam lomba ini menentukan tiga pemenang, terdiri atas Juara I, II, dan III untuk masing-masing kategori, yakni Barong Ket dan Kendang Tunggal akan mendapatkan Piagam Penghargaan dan uang pembinaan serta menjadi Duta Kabupaten Gianyar pada Pesta Kesenian Bali. [B/hms]

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali