GERAK Bali dan MTN Seni Budaya Perkuat Peran Generasi Muda dalam Pemajuan Kebudayaan

 GERAK Bali dan MTN Seni Budaya Perkuat Peran Generasi Muda dalam Pemajuan Kebudayaan

Gilang Propagila dan Yessiow narasumber diskusi GERAK Bali dan MTN Seni Budaya/Foto: mani

YESSIOW, gadis asal Kota Denpasar tengah asyik menceritakan pengalamanya hingga menjadi seniman mural dan seorang festival organizer. Tamat kuliah tahun 2015, ia ikut kegiatan mural dari ajakan temannya. Ia tamatan desain grafis, sehingga familier dengan seni mural.

Ternyata, ia menemukan kecocokan di setiap kegiatan mural, sehingga ia selalu membuat karya seni di ruang-ruang pulbik itu. Membuat mural di jalan menuai banyak respon positif ataupun negative. Pengalaman itu yang membawa dirinya ke festival luar Indonesia.

Kisah Yessiow itu diceritakannya dihadapan puluhan anak muda setingkat SMA dalam acara Gelora Ekspresi Remaja untuk Aksi Kebudayaan (GERAK) Bali di Rumah Tanjung Bungkak (RTB), Denpasar, Sabtu 20 Desember 2025.

GERAK Bali ini merupakan kolaborasi dari Studio Nutur dengan Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya, sebuah kegiatan kebudayaan yang menjadi bagian dari Program Pembibitan MTN Seni Budaya Bidang Seni Rupa.

Baca Juga:  Garap Karya Mengacu Tema PKB XLVII, 21 Sekaa Hasil Kurasi Siap Meriahkan Rekasadana

Bagi Yessiow, seni itu ruang buat traveling. “Aku merasa bahasa universal yang dapat menyatukan orang dari berbagai latar belakang adalah seni,” kata Yessiow yang mendapat respon positif dari seluruh peserta.

Yessiow menambahkan, “Program pembibitan seniman seperti GERAK Bali ini penting agar seni dapat tumbuh dari komunitas, tetap menjaga kebudayaan, serta menjadikan isu-isu yang diangkat relevan dengan realitas sosial.”

Pada sesi kedua, Gilang Propagila yang menceritakan proses keberhasilannya menjadi seorang perupa dengan karya lukisan punk. Untuk sampai di sini, ia tidak memiliki latar belakang pendidikan seni. Ia belajar seni melalui komunitas gambar seni yang menyuarakan lingkungan.

Pasar Aksi ruang pertemuan dan pameran seni bagi remaja/Foto: mani

Gilang Propagila menyampaikan, “Setiap orang adalah seniman. Setiap orang bisa berkarya. Yang terpenting adalah keberanian untuk memulai dan kesadaran akan konteks tempat kita berpijak.”

Baca Juga:  India Indonesia Cultural Conference 2024, Menandai 75 Tahun Hubungan Diplomatik India dan Indonesia

Melalui program pembibitan MTN Seni Budaya bidang Seni Rupa, Gilang Propagila berharap dapat tercipta ruang seluas-luasnya bagi remaja Bali untuk mencoba dan belajar.

Sementara Gustra Adnyana dari Studio Nutur mengatakan, acara yang digelar GERAK Bali dan MTN Seni Budaya ini bertujuan untuk memperkuat regenerasi seniman rupa, termasuk upaya memperkuat peran generasi muda dalam pemajuan kebudayaan nasional.

“MTN Seni Budaya merupakan program prioritas nasional yang dikelola oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia,” kata Gustra Adnyana.

Program ini bertujuan untuk menjaring, mengembangkan dan mempromosikan talenta seni budaya Indonesia secara terstruktur dan berkelanjutan, serta menghubungkan para talenta dengan berbagai peluang pengembangan kapasitas dan akses pasar, baik di tingkat nasional maupun global.

Baca Juga:  Refleksi Akhir Tahun Kawiya Bali: Pemajuan Kebudayaan Bali Perlu Ditopang Penguatan Ekonomi Krama MENJEL

“Sebagai implementasi program pembibitan tersebut, GERAK Bali hadir sebagai ruang awal bagi remaja untuk berekspresi, belajar, dan berproses secara kreatif,” jelas Gustra Adnyana senang.

GERAK Bali secara khusus merespons keterbatasan ruang ekspresi kreatif di tingkat lokal, sekaligus mendorong tumbuhnya kesadaran budaya, literasi seni, dan penguatan identitas lokal di tengah pesatnya perkembangan digital.

Dalam hal ini, GERAK Bali menitikberatkan peran gagasan, ruang, dan pertemuan kreatif sebagai pemantik lahirnya ide-ide baru, keberanian berkarya, serta keterhubungan generasi muda dengan nilai-nilai kebudayaan.

“Karena itu, kegiatan ini diisi sesi diskusi MTN IkonInspirasi bertajuk “Panduan Membangun Seni yang Berdampak” bersama Yessiow dan Gilang Propagila sebagai narasumber lokakarya MTN AsahBakat yang berfokus pada penguatan keterampilan,” imbuhnya.

Baca Juga:  Koleksi Busana Cakrawala Tampil di Bali-Global Innovative Design Map Exhibition

Di samping praktik langsung bagi talenta seni rupa melalui pendekatan interaktif bersama praktisi seni dan pelaku budaya lintas disiplin.

Belajar Seni Cetak Cukil untuk Suara dan Perubahan bersama Gilang Propagila, serta Mulai Mural: Menyuarakan Ruang Melalui Seni Mural bersama Zolalongor dan Tangi Street Art Festival.

“Sesi MTN IkonInspirasi ini dirancang sebagai ruang berbagi bersama figur seni yang telah memiliki rekam jejak dampak dan konsistensi dalam bidangnya, guna memperluas wawasan serta memotivasi talenta seni rupa muda,” paparnya.

Selain itu, GERAK Bali juga menghadirkan dua lokakarya MTN AsahBakat yang berfokus pada penguatan keterampilan dan praktik langsung bagi talenta seni rupa melalui pendekatan interaktif bersama praktisi seni dan pelaku budaya lintas disiplin.

Baca Juga:  Kalangan Millenial Ikut Workshop Drama Gong Klasik

Belajar Seni Cetak Cukil untuk Suara dan Perubahan bersama Gilang Propagila, serta Mulai Mural: Menyuarakan Ruang Melalui Seni Mural bersama Zolalongor dan Tangi Street Art Festival.

Selain sesi diskusi dan lokakarya, kegiatan ini juga menghadirkan Pasar Aksi sebagai ruang pertemuan dan pameran seni bagi remaja.

Pelaksanaan GERAK Bali diarahkan untuk mendorong terciptanya ruang-ruang pembelajaran yang inklusif dan berkelanjutan bagi talenta seni rupa, dengan fokus pada penguatan kapasitas dan proses kreatif mereka.

Melalui pendekatan tersebut, GERAK Bali diharapkan dapat menjadi jembatan antara kreativitas remaja dan gerakan kebudayaan kontemporer, sekaligus berkontribusi pada penguatan ekosistem seni budaya yang berkelanjutan. [mani]

Related post