Konser Amal ‘Wake Up Ubud’: Suicidal Sinatra dan The Hydrant Siap Gebrak Open Stage ARMA Ubud

 Konser Amal ‘Wake Up Ubud’: Suicidal Sinatra dan The Hydrant Siap Gebrak Open Stage ARMA Ubud

ARMA Museum & Resort kolaborasi dengan Why Not Café Ubud gelar konser amal Wake Up Ubud/Foto: ist

Anda penggemar band atau pecinta seni musik? Saksikan konser amal bertajuk “Wake Up Ubud” di Open Stage ARMA Museum and Resort. Event kolaborasi antara ARMA Museum & Resort dengan Why Not Café Ubud itu akan berlangsung, Minggu 12 Januari 2025.

Konser yang akan dimulai pukul 15.00 Wita itu menampilkan dua band ternama, yaitu Suicidal Sinatra dan The Hydrant yang akan menawarkan beragam genre musik yang unik dan menarik. Ragam genre itu, mulai dari alunan musik yang mendalam hingga irama modern yang enerjik.

“Kehadiran “Wake Up Ubud” ini dalam rangka mendukung komunitas lokal dan keberlanjutan lingkungan yang penuh semangat dan harapan,” kata General Manager ARMA Museum & Resort, Made Suhartana, Kamis 9 januari 2025.

Suhartana menegaskan, sebagai event seni yang kreatif, “Wake Up Ubud” ini hadir di tengah permasalahan yang semakin mendesak Ubud sebagai tujuan wisata dunia. Berbagai permasalahan yang muncul, tentu dapat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat dan lingkungan sekitar.

Baca Juga:  Bulan Bahasa Bali 2020 Diisi Alih Aksara, Pratek Usadha dan Tenung

“Maka itu, dengan menggabungkan musik, seni, dan semangat gotong royong, kami berharap ajang ini dapat untuk memberikan dampak positif, khususnya bagi Ubud dan sekitarnya,” harap pria yang aktif dalam organisasi periwisata ini serius.

Konser musik yang dihiasi oleh penampilan musisi lokal berbakat ini akan menawarkan beragam genre musik, baik itu alunan musik yang mendalam hingga irama modern yang enerjik. Maka itu, sajiannya tak hanya mengibur, tetapi syarat pesan khususnya dalam menjaga lingkungan.

Open Stage ARMA Museum and Resort Ubud/Foto: ist

Setiap nada yang dimainkan itu, bertujuan untuk menginspirasi perubahan yang lebih baik melalui penggalangan dana untuk lingkungan, pendidikan, dan kesehatan di Ubud. Hal itu sudah menjadi komitmen ARMA Museum & Resort dan Why Not Café Ubud.

“Tak hanya konser, dengan harga tiket hanya Rp. 100.000/orang, Wake Up Ubud juga akan menyuguhkan pengalaman yang lebih kaya dengan pameran seni interaktif, makanan khas Bali yang menggugah selera,” imbuhnya.

Baca Juga:  Bali Fashion Network : Mendorong Tren Eco Fashion di Indonesia

Selain itu, berbagai tenant produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang akan menawarkan berbagi produk unggulnya. “Semua hasil dari acara ini akan disalurkan langsung untuk mendukung masyarakat dan alam Bali, khususnya Ubud,” tegas Suhartana.

Karena itu, “Wake Up Ubud” mengajak semua orang untuk bergabung dalam acara yang bukan hanya menyenangkan, tetapi juga membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. “Acara ini menekankan pentingnya menjaga identitas unik Ubud,” lanjutnya.

Menurut Suhartana, perkembangan Ubud sebagai destinasi wisata yang dikenal di dunia sangat dipengaruhi oleh kemajuan lingkungan dan masyarakat lokal. “Perkembangan yang pesat saat ini, kita perlu memastikan bahwa warisan budaya dan lingkungan kita tetap terjaga,” jelasnya.

Karena itu, pihaknya berharap gerakan ini mengingatkan semua orang akan karakter khas Ubud yang membedakannya dengan destinasi wisata lainnya di Bali, di Indonesia, bahkan dunia.

Baca Juga:  September 2024, Grand Seminyak Gelar ‘O Beach Music Festival 24’ Gabungkan Jazz dan DJ On The Beach

“Melalui konser ini, kita bisa merayakan keberagaman budaya dan semangat gotong royong untuk masa depan yang lebih baik,” ujar Suhartana mengakhiri pembicaraannya. [B/darma]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post