Lomba Mewarnai Festival Seni Budaya Kelurahan Sumerta, Jadi Ruang Kreatifitas dan Edukasi

Puluhan anak mengikuti lomba mewarnai Festival Seni Budaya Kelurahan Sumerta/Foto: ist
ANAK-ANAK ini telah siap sejak pagi. Itu menandakan mereka sangat siap mengadu kemampuan menuangkan ide di atas kertas. Kertas putih ada di atas meja kecil di depannya. Sementara di sampingnya atau di bawah meja, terdapat pensil, alat pewarna dan perlengkapan lainnya.
Itulah kesiapan anak-anak setingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolaj Dasar (SD) mengikuti lomba mewarnai serangkaian Festival Seni dan Budaya Kelurahan Sumerta yang dipusatkan di Taman Budaya Art Centre Denpasar, Sabtu 31 Mei 2025.
Anak laki-laki ataupun perempuan, awalnya duduk manis di atas karpet. Setelah diberikan aba-aba mulai, tangannya langsung menggores. Mereka tengah sigap memberikan warna pada gambar yang diberikan panitia.
“Saya memberi apresiasi atas kegiatan serangkaian Festival Seni dan Budaya Kelurahan Sumerta,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara bersama Ketua DWP, Ny. Ida Ayu Widnyanu Wiradana dan Lurah Sumerta, I Wayan Eka Apriana.
Ketua Tim Penggerak PKK, Ny. Sagung Antari Jaya Negara tak hanya memberi semangat para peserta lomba, tetapi juga menyempatkan diri untuk meninjau pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Binaan Kelurahan Sumerta.
Kegiatan ini untuk meningkatkan kreatifitas anak, serta dapat mengasah bakat anak-anak serta menjadi ajang pelestarian budaya karena dirangkai dengan pesraman kilat belajar membuat ceper, tipat, klakat hingga nyurat lontar.
Selain itu kegiatan ini juga dapat mempromosikan produk unggulan UMKM Binaan Kelurahan Sumerta. “Festival ini bukan sekadar ajang hiburan, namun menjadi media edukasi, pelestarian, serta penguatan karakter budaya,” ujar Ny. Antari Jaya Negara.
Kehadiraan Ketua Tim Penggerak PKK itu membuat anak-anak lebih bersemangat. “Dengan semangat gotong royong dan menyama braya, kita bersama-sama merawat budaya sebagai identitas dan daya saing bangsa,” ungkapnya.
Lurah Eka Apriana mengatakan, festival ini dilaksanakan selama dua hari, mulai Jumat 30 Mei hingga Sabtu 31 Mei 2025. Kegiatan ini bertujuan mempererat rasa kebersamaan dan kekompakan warga melalui berbagai agenda seni dan budaya.
“Di hari kedua kegiatan diawali dengan lomba mewarnai, pesraman hingga lomba beleganjur ngarap,” ujarnya.
Selain itu, ada beberapa kegiatan yang mewarnai festival tahun ini antara lain Parade Ngelawar yang diikuti oleh sekaa teruna se-Kelurahan Sumerta, Lomba Gebogan oleh peserta PKK banjar, serta Lomba Busana Adat ke Pura dari peserta lansia.
Pada saat itu juga diserahkan makanan bergizi yang bekerjasama dengan Dinas Perikanan Kota Denpasar serta penyerahan pensil warna kepada peserta. Kegiatan ini sebagai sosialisasi program Lestari Kerta yakni layanan edukasi sinergitas safari literasi Kelurahan Sumerta.
Sebagai penutup, akan dilaksanakan penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba, serta hiburan khas Bali berupa penampilan Bondres Dadong Rerod, yang telah menjadi ikon dalam pertunjukan tradisional Bali.
“Kami berharap festival ini dapat menjadi agenda tahunan yang terus berkembang, tidak hanya dari sisi kualitas, tetapi juga dari sisi cakupan dan partisipasi masyarakat,” ujar Lurah Eka Apriana. [B/hms]

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali