Pramana Watu Kurung Siapkan Penawarawan Khusus Bagi yang Ingin Menikmati Suasana “Nyepi” di Ubud
Pramana Watu Kurung memberikan kejutkan bagi para wisatawan yang ingin menikmati suasana Nyepi di Ubud. Khusus untuk perayaan Nyepi, akomodasi yang beralamat di Jalan Batukurung No 4, Banjar Bunutan, Kedewatan Ubud – Gianyar ini memberikan penawaran yang sangat khusus. Tamu-tamu yang akan tinggal di Pramana Watu Kurung untuk periode Nyepi (2-4 Maret 2022) akan diberikan harga kamar sudah termasuk sarapan pagi untuk 2 orang, 1X sarapan di kolam renang (floating breakfast), 1X makan siang untuk 2 orang, 1X makan malam untuk 2 orang, dan 1X satu jam full body massage untuk 2 orang.
Tinggal di Pramana Watu Kurung pasti nyaman, sebab resor ini sangat elegan yang dirancang untuk menghormati warisan artistik Indonesia yang kaya. Koleksi joglo kayu Jawa buatan tangan yang digunakan kembali untuk membuat villa tamu yang ditata dengan baik dan juga erat sekali hubunganya dengan lingkungan sekitar dan memberikan kesan bahwa seolah-olah itu selalu menjadi bagian dari desa setempat. Resor ini adalah tempat di mana wisatawan dapat menikmati keindahan alam lembah Ayung yang mempunyai pemandangan sungai yang indah di Ubud. “Karena itu, kami ingin memberikan sesuatu yang special untuk para pelanggan,” ucap Nengah Widiasa, Jumat 25 Pebruari 2022.
Kalau masalah fasilitasnya, pasti Ok… Pramana Watu Kurung memiliki kolam renang untuk umum dengan Restaurants Lembah Ayun yang view-nya langsung ke Sungai Ayung. Fasilitas lain, yakni Pramana SPA serta Yoga Shalla yang unique di tambah dengan 15 Villa dengan Private Pool, 3 Ayung Valley Suite 1 Two Bedroom Villa dan 6 Pramana Suite. “Sejak Bali menjalani tatananan kehidupan era baru, Pramana Watu Kurung tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat termasuk memberlakukan setiap tamu untuk scann PeduliLindungi,” ucap Nengah Widiasa serius.
Pramana Watu Kurung sangat dekat dengan tempat makan Nasi Ayam Kedewatan, dan satu jalur jalan menuju Kintamani. Suasananya sejuk dan adem, masyarakatnya ramah sebagai pelaku budaya uniki di kawasan Ubud. Untuk saat ini, Pramana Watu Kurung hanya diisi Wisatawan Domestik (Wisdom) dari beberapa kota besar seperti, Jakarta, Surabaya, Medan dan ada juga dari Makasar. Sejak tahun baru hingga awal 2022 ini hotel yang menawarkan nuansa desa yang adem itu hanya kecipratan wisdom.
Nengah Widiasa mengaku, di bulan Januari Occupancy Pramana Watu Kurung ditutup pada angka 65%, dan untuk February sendiri kondisinya sangat menurun sekali karena beberapa factor seperti merebaknya kembali omicron, variance Covid-19 baru yang mengakibatkan tingkat hunian di February yang rata-rata di 36%. “Kami berharap di Maret ini akan lebih bagus dari bulan sebelumnya. Harapan itu, seiring adanya informasi dan kebijakan pemerintah yang rencananya membuka penerbangan dari Australia, serta kebijakan karantina yang akan dipersingkat. Bila perlu karantina hanya 1 hari atau tidak ada sama sekali,” ucapnya.
Melihat perkembangan di awal Maret khususnya saat Hari Raya Nyepi tanggal 3 Maret 2022, Pramana Watu Kurung rata-rata occupancy di anggka 85 %, dan diharapkan bisa mencapai 100%. “Kami belum kecipratan limpahan tamu dari Singapore Airlines itu. Mungkin disebabkan karena Pramana Watu Kurung belum mendaftar sebagai hotel karantina untuk daerah Ubud,” pungkas Nengah Widiasa. [B/*]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali