Grand Istana Rama Hotel Aplikasikan Produk Budaya dengan Lomba Gebug Bantal
Pukul, pukul…., ayo, pukul….! Kata-kata itu, bagai api yang membakar semangat dua orang di atas pipa paralon besar di kolam renang para turis itu. Keduanya, masing-masing menggenggam bantal basah untuk kemudian saling pukul menggunakan sekuat-kuatnya.
Bantal sebagai senjatanya, mereka saling pukul, mengayun berusaha mengenai kepala, badan atau pun bagian dari tubuh lainnya. Ketika salah satu dari mereka ada yang jatuh, terdengar sorak gemuruh seakan memberi semangat baru untuk bangkit kembali.
Itulah keseruan lomba Gebuk Bantal yang berlangsung di kolam renang Grand Istana Rama Hotel Kuta, Sabtu 13 Januari 2023. Lomba yang melibatkan perwakilan dari departemen itu sebagai rangkaian dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-34 Grand Istana Rama Hotel.
Permainan itu tak hanya membuat para staf dan karyawan bahagia, tetapi juga mampu menarik perhatian wisatawan yang sedang menikmati fasilitas kolam renang di hotel itu. Setiap pemain, berusaha terus memukul untuk menjatuhkan lawan ke kolam.
Para pemain itu melakukan pukulan dengan silih berganti. Ketika salah satu terkena gebuk bantal, ia lalu kehilangan keseimbangan dan berusaha bertahan dengan bergelayut agar tidak jatuh ke kolam. Sebab, kalau sampai tercebur, maka peserta itulah yang kalah.
Para penonton yang merupakan teman-teman mereka tampak senang, tegang, dan gembira dengan berbagai ekspresi. Itu menjadi pemandangan yang sangat menarik bagi para tamu hotel, baik yang sedang berenang ataupun yang sedang menikmati sarapan di restoran.
Permainan Gebug Bantal ini memang sengaja dimasukan dalam program perayaan HUT agar suasana menjadi lebih meriah. “Minimun, satu dari produk budaya kita aplikasikan di hotel,” kata Resident Manager Grand Istana Rama Hotel, I Ketut Darmayasa, S.IP., MM., CHT.
Grand Istana Rama Hotel mengangkat konsep human, culture dan nature dengan mengedepankan rasa humanis dijalin, sehingga tamu merasa nyaman dan aman. Culture itu sangat berhubungan dengan keseharian masyarakat lokal, sehingga juga diterapkan di dalam hotel.
Sebut saja aktivitas membuat canang, mebanten, dan kegiatan budaya lainnya menjadi daya tarik tersendiri bagi tamu hotel. Karena itu, ada program berdialog santai atau pun menulis budaya, seperti pelajaran dan edukasi terhadap para tamu, khususnya yang ingin mengetahui semua itu.
“Pada setiap kesempatan, staff menjelaskan budaya lokal yang adiluhung sebagai sebuah edukasi untuk para tamu. Sebab, mereka datang ke Bali tak hanya menikmati alam, tetapi juga budaya. Ini implemenntasi pariwisata Bali yang berlandaskan budaya,” ujar Ketua Indonesian Food and Beverage Executive Association (IFBEC) Bali ini.
Termasuk pula nature, dimana alam itu mesti selalu dijaga. Grand Istana Rama Hotel memiliki luas sekitar 1.8 hektar, dan dari luas itu sekitar 60 persen merupakan garden. Karena itu, hotel yang berlokasi di pinggir pantai, namun menawarkan suasana yang sejuk dan nyaman.
Itulah kelebihan Grand Istana Rama Hotel itu, karena selalu menjaga budaya dan keramah-tamahan sesamanya, serta keramah-tamahan alamnya dengan baik. Di samping itu, juga menjaga hubungan dengan Tuhan, sesuai konsep Tri Hita Karana.
“Semua staff dan karyawan harus mampu menjelaskan semua itu dengan baik. Bahkan, kami mempunyai guest education khusus, sehinga tamu bisa bertanya sesuai apa yang disaksikan di hotel, termasuk setiap hari bersembahyang, juga makna budaya yang kita punya,” jelasnya.
Perayaan HUT ke-34 mengambil tema “Grow and Sucsses Together” yang bermakna tumbuh berkembang dan sukses bersama-sama. Tema ini tidak terlepas dari keharmonisan yang selama ini sudah di bangun oleh seluruh manajemen dan karyawan Grand Istana Rama Hotel.
Harmonis itu sangat penting untuk membuat kesuksesan hotel yang berlokasi di Jalan Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali itu. “Bekerja dengan Team Work, bekerja sepenuh hati dan fun but professional,” terang pria asli Buleleng yang aktif dalam berbagai organisasi kepariwisataan ini.
Sementara Sekretaris General Manager, Ni Luh Ariani mengatakan, rangkaian HUT sudah dimulai sejak 22 Desember 2023 berupa tiup lilin dan potong tumpeng. Lalu, dilanjutkan dengan berbagai kegiatan, seperti Tirtayatra ke Pura Puncak Mangu, donor darah, dan aksi bersih-bersih di Pantai Kuta.
Ada pula pertandingan olahraga yang digelar secara bertahap dari sebelum tahun baru seperti olahraga bulutangkis dan tenis meja. “Kami akan menggelar acara puncak pada 27 Januari 2024 yang diisi dengan lomba Got Talent performance TikTok yang diikuti perwakilan dari 10 departemen,” tutupnya. [B/puspa]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali