Sanggar Padma Duta Nusantara: Penggagas Festival Jaman Bahuela Miliki 7 Bidang Seni

 Sanggar Padma Duta Nusantara: Penggagas Festival Jaman Bahuela Miliki 7 Bidang Seni

Sanggar Padma Duta Nusantara menampilkan Reog Ponorogo di Festival Jaman Bahuela/Foto: ist

Masih ingat Festival Jaman Baheula? Festival Kesenian Nusantara 2024 Bali yang berlangsung di Tukad Bindu akhir Juli 2024 itu sangat menatik. Berbagai kesenian nusantara itu tampil kreatif mengeksplor tukad (sungai) hingga penonton pulang membawa kisah. Sebab, seni yang disajikan itu tak hanya mengibur, tetapi menjadi tonggak bangkitnya peradaban tukad.

Nah, dibalik kesuksesan gelaran festival itu adalah Sanggar Padma Duta Nusantara yang diketuai Danang Susetiyawan yang juga sebagai pendiri bersama Ir. Gusti Putu Catur Darmawan, Rinto Widyarto dan Ni Made Dwi Puspasari Utami serta I Putu Andy Pandy, S.Sn sebagai penasehat.

Sanggar seni yang berdiri pada tanggal 11 Maret 2023 itu justru yang memprakarsai Festival Jaman Baheula yang memiliki gaung besar itu. “Acara ini untuk menghidupkan aktivitas serta rutinitas berkesenian, di sanggar,” kata Danang Susetiyawan, Kamis 8 Agustus 2024.

Sebab kesenian tanpa diberikan ajang pementasan, aktivitas akan berkurang dan lama kelamaan akan punah. Karena itu, Sanggar Padma Duta Nusantara yang terdaftar di Dinas Kebudayaan Kota pada tanggal 27 Oktober 2023. Sanggar ini membidangi 7 seni, seperti Tari, Tabuh, Teater, Musik, Sastra, Film, dan Seni Rupa.

Baca Juga:  Tour Eropa, Man Kenyung dan Dubes RI Brussel Menari Bersama Rayakan Kemerdekaan RI Ke-74

Dengan SK Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar No. 435 / 2353 / Disbud / 2023 itu, maka sanggar ini dapat memayungi kesenian daerah di luar Bali dalam rangka pelestarian dan pengembangan berkesenian bagi seniman luar Bali. hal itu demi kemajuan dan prestasi local genius seni budaya dalam menyemarakan budaya Bali.

Danang Susetiyawan menjelaskan, kata Padma Duta itu terdiri dari dua kata “Padma” yang berasal dari bahasa Kawi yang artinya tunjung atau bunga teratai. Bunga teratai adalah rajanya bunga. Sebab, bunga ini dapat hidup dalam tiga alam, yaitu: tanah, air, dan udara sebagai simbol Triloka Stana Tuhan Yang Maha Esa yang berarti bunga.

Lalu, kata “Duta” artinya seseorang yang menjadi wakil dalam bidang tertentu. Tugasnya untuk mempromosikan bidang yang diwakilinya. Sedangkan Nusantara dari kata nusa dan antara artinya berbagai pulau di nusantara yaitu Indonesia. “Jadi Padma Duta Nusantara merupakan perkumpulan yang diwakili oleh salah satu atau beberapa bunga kesenian yang ada di nusantara,” sebutnya.

Danang Susetiyawan, Ketua Sanggar Padma Duta Nusantara/Foto: ist

Hal tersebut, untuk mengembangkan pendidikan maupun ekspresi jiwa melalui seni dan budaya yang ada di nusantara. Lalu, mengenai dasar hukum atau regulasi pentingnya memberdayakan Sanggar demi kelangsungannya yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sesuai dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat Nusantara dalam bidang seni.

Baca Juga:  Warung Nasi Tempong Lalah Tuban Sajikan Menu Pedas yang Khas

Karena itu, sanggar yang terletak di Jln. Tukad Banyusari Gg. VIII No. 7, Jln. Tukad Banyusari Gg. VIII No. 7, Br. Tegalsari, Kelurahan Panjer, Denpasar Selatan itu untuk melatih, membina dan melestarikan seni daerah Bali khususnya, dan sesuai pakem yang ada. Selain itu, mengembangkan bakat generasi muda dibidang Seni Tari, Tabuh, Teater, Musik, Sastra, Film, dan Seni Rupa.

Sanggar ini mengajak generasi penerus bangsa menghargai dan menyukai budaya daerah miliknya yang adiluhung. Juga memupuk bakat dan kecintaan terhadap kesenian Nusantara, mewadahi kesenian Nusantara serta sebagai upaya kerjasama mengembangkan silaturahmi bidang kesenian dan sosial.

Anggota sanggar terdiri dari masyarakat akademis dan non-akademis. Masyarakat akademis yang dimaksud adalah seluruh mahasiswa yang kuliah di beberpa peguruan tinggi Denpasar. Sementara non-akademis yaitu masyarakat yang mau memperdalam kegiatan berkesenian (seni pertunjukan) dari segala umur (umum) pecinta seni dan budaya.

Baik itu dari Banyuwangi, Blitar, Yogyakarta, Jawa Timur, Ponorogo yang berdomisili, beraktivitas dan berkreativitas di Denpasar. Hal itu guna melestarikan dan mengembangkan seni budaya nusantara. “Sanggar ini juga memberikan pendidikan seni budaya dan mengembangkan seni rupa,” sebutnya.

Baca Juga:  Jalan-jalan ke DTW Pura Taman Ayun Mengwi

Dalam menjalankan program sanggar, Danang Susetiyawan dibantu oleh Ni Made Dwi Puspasari Utami (sekretaris), Ni Made Dwi Putri Hartini (bendahara) serta Rinto Widyarto, Dedi Setiawan, Meriyanti, Yuniar Eka Fatmawati dan Galang G selaku pelatih.

Sejak berdirinya, Sanggar Padma Duta Nusantara telah melakukan pentas seni pada pawai bersama Reog Ponorogo di Renon Denpasar, 14 Mei 2023, pementasan bersama Reog Ponorogo di Gedung PWI Denpasar dalam rangka Halal bi Halal Paguyuban Pawargo Bali, 28 Mei 2023.

Sempat menggelar Lomba Menggambar dan Mewarnai bertempat di Institut Tehnologi dan Bisnis STIKOM Bali sebagai upaya mengembangkan kemampuan peserta didik khususnya dalam seni rupa. Tema yang dipilih kecintaan dan melestarikan kesenian nusantara “Melalui Menggambar dan Mewarnai Tari Reog”.

Memeriahkan Dies Natalis ITB-STIKOM Bali ke-21, melakukan Pementasan Medley Nusantara dan bersama ISI Denpasar, dan ITB-STIKOM untuk menyelenggarakan Lomba Video Pendek\Nusantara. Pementasan Reog pada Denpasar Festival di Lapangan Puputan Badung. [B/*]

Related post