Maha Rupa Batukaru Tabanan Pamerkan ‘Legacy’ di Baturan Art Space

 Maha Rupa Batukaru Tabanan Pamerkan ‘Legacy’ di Baturan Art Space

Lukisan Ekpresi Barong Merah karya Ketut Mastrum/Foto: ist

Tabanan sebagai daerah kabupaten di Bali terkenal sebagai daerah agraris. Daerah yang memiliki kekayaan alam, seperti pantai, danau dan gunung ini juga memiliki warisan seni budaya yang adiluhung. Itu membuktikan, Tabanan memang memiliki seniman-seniman handal.

Sejarah mencatat, banyak tokoh seni lahir di Tabanan. Banyak pula karya seni yang tercipta dan lahir dari orang-orang yang lahir dan tumbuh di daerah Tabanan ini. Sebut saja, I Ketut Mario, tokoh seni tari Bali yang sangat terkenal, bahkan sudah mendunia namanya.

Ada Nyoman Nuarta, pematung ternama di Indonesia, ada Putu Wijaya yang seorang sastrawan ternama Indonesia. Di bidang senilukis, ada Made Wianta yang namanya telah mendunia, ada Putu Sutawijaya, Made Sumadiyasa dan lainnya yang tak kalah hebatnya.

Generasi selanjutnya pun bertebaran. Bahkan, mereka, para seni lukis yang tergabung dalam Komunitas Maha Rupa Batukaru (MRB) Tabanan tengah menunjukan kemampuan seni yang diwariskan oleh para leluhurnya melalui kegiatan pameran seni rupa.

Baca Juga:  Dosen Ilmu Kelautan Unud: Lakukan Transplantasi Terumbu Karang Cara Mengembangkan Desa Wisata Bawah Air di Bali Utara

“Kami Komunitas Maha Rupa Batukaru (MRB) Tabanan mengelar pameran bersama di Baturan Art Space, Batuan, Sukawati, Gianyar,” kata Ketua Komunitas MRB Tabanan, I Nyoman Wijaya disela-sela persiapan pameran, Kamis 22 Agustus 2024.

Lukisan Energi Penari karya I Made Sutarjaya/Foto: ist

Dalam pameram bertajuk tema “Legacy” ini, MRB menyuguhkan puluhan karya senirupa pada pameran yang akan berlangsung mulai, 24 Agustus hingga 8 September 2024. “Dari 50 orang anggota komunitas MRB hanya diikuti 32 orang seniman yang berpartisipasi,” imbuhnya.

Sebagai sebuah komunitas yang berbasis kedaerahan, lanjut Wijaya, MRB sebagai pewaris seni dan budaya para pendahulu, memiliki kewajiban moral untuk selalu menjaga dan mengembangkannya lewat karya senirupa. “Karena itu, kami menggelar pameran,” ungkap Wijaya bangga.

Dalam pameran kali ini, material yang digunakan para seniman untuk menuangkan ide kreatifnya, selain kanvas juga mix media, seperti dilakukan oleh perupa Putu Adi Suweca, Made Wahyu Senayadi dan Wayan Naya S.

Baca Juga:  “Bali World Cultural Celebrations 2022”, Pentaskan Penekun Gamelan Bali Luar Negeri

“Kami berharap akan lahir lagi seniman-seniman hebat pada generasi saat ini dan di masa mendatang. Lewat wadah Komunitas MRB ini, kami ingin warisan semangat berkarya dari pendahulu akan selalu jadi sumber inspirasi untuk selalu berkarya, atau menciptakan karya- karya baru,” harapnya.

Wijaya yang didampingi pengurus MRB, I Wayan Susana, I Made Kenak Dwi Adnyana dan Wayan Naya Swantha itu menegaskan, pameran kali dilaksanakan setelah MRB tampil di Hotel Santrian, Sanur, Denpasar. Pada pameran itu, komunitas MRB boleh dibilang sukses.

“Untuk pameran di Baturan Art Space, Batuan ini akan dibuka oleh Bendesa Adat Batuan dan akan dihadriri oleh seniman dan masyarakat pecinta seni, khususnya seni rupa,” kata Wijaya mengakhiri pembicaraannya. [B/*darma]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post