Pionir di Bali, Hatten Wines Komitmen Terhadap Keunggulan dan Inovasi Sejak 30
Kalau malasah produk, pasti suka atau paling tidak kenal dengan Hatten Wines. Apalagi, lagi bagi mereka para penghobi minuman wine. Hatten Wines adalah produk asli orang Bali yang dirintisnya sejak 30 tahun lalu. Kini, kilang anggur pertama dan tertua di Bali merayakan ulang tahun ke-30 pada, Kamis 22 Agustus 2024.
Pada perayaan itum Hatten Wines menandai tiga dekade penuh dedikasi terhadap kualitas dan inovasi dalam industri anggur. “Sejak didirikan pada tahun 1994, Hatten Wines telah mengembangkan tradisi pembuatan anggur dengan memanfaatkan varietas anggur internasional dan warisan yang tumbuh di kebun anggur pulau Bali yang khas,” kata Ida Bagus Rai Budarsa, Pendiri & CEO Hatten Wines disela-sela perayaan 30 tahun Hatten Wines.
Sejak 30 tahun, Hatten Wines tetap fokus pada inovasi dan ekspansi. Kali ini memperkenalkan varietas anggur dan metode penanaman baru di kebun anggurnya. Hatten Wines tetap melanjutkan peran pionirnya dalam pembuatan anggur di Indonesia. Peluncuran TWO Islands Prosecco yang akan datang sebagai salah satu contoh dari perkembangan menarik.
Saat ini, kilang anggur pertama dan tertua di Bali ini berdiri sebagai pemimpin di pasar lokal dan menjadi jenama wine Indonesia yang dihormati di komunitas anggur dunia. Hatten Wines memulai perjalanannya pada tahun 1994 melalui anak perusahaan PT Arpan Bali Utama, dan secara resmi memulai operasinya di bawah PT Hatten Bali pada tahun 2000.
Dari awal yang sederhana dengan satu produk anggur rosé yang dibuat dari varietas anggur asli Bali, Alphonse Lavallée, kilang anggur ini telah berkembang pesat. “Saat ini, Hatten Wines mengelola sekitar 60 hektar kebun anggur di Singaraja, Bali, memproduksi berbagai jenis anggur yang mencerminkan terroir unik pulau Bali,” imbuhnya.
Kualitas dan inovasi Hatten Wines menjadi legacy. Portofolio produk kilang anggur ini telah berkembang selama bertahun-tahun mencakup tiga merek yang berbeda: Hatten Wines, TWO Islands dan TWO Islands Reserve, serta Dragonfly Wines.
Ketiga merek ini secara kolektif menawarkan 30 varian anggur (Hatten Wines memiliki 13 jenis, TWO Islands memiliki 11 jenis, TWO Islands Reserve memiliki 4 jenis, dan Dragonfly Wines memiliki 2 jenis), dengan lebih banyak lagi yang akan datang, termasuk TWO Islands Prosecco yang sangat dinantikan yang akan diluncurkan pada Oktober 2024.
Vudarsana mengatakan, pada 10 Januari 2023, Hatten Wines mencapai tonggak penting dengan menyelesaikan Penawaran Umum Perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia, diperdagangkan dengan simbol ‘WINE.’ Pencapaian ini menegaskan keberhasilan perusahaan yang berkelanjutan dan ambisinya untuk memperluas jangkauan dan pengaruhnya di dunia anggur yang berkualitas.
Hatten Wines, yang diperdagangkan dengan simbol ‘WINE,’ terus menunjukkan kinerja keuangan yang menjanjikan di pasar saham. Saham perusahaan ini saat ini diperdagangkan dengan rasio Price-to-Earnings (P/E) sebesar 19,03x dan rasio Price-to-Book (P/B) sebesar 2,90x. Pertumbuhanbta sangat didukung oleh posisi strategis perusahaan di pasar dan pemulihan industri pariwisata Bali.
Selain itu, Hatten Wines dengan bangga diakui sebagai Mitra Cobranding dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, sebuah pengakuan atas statusnya sebagai merek lokal asli yang secara aktif bermitra dengan kementerian untuk mengangkat merek lokal Indonesia ke panggung internasional.
Selama tiga dekade terakhir, Hatten Wines telah meraih berbagai penghargaan internasional, salah satunya dinobatkan sebagai Winery of the Year oleh Asian Wine Review pada tahun 2017, mengungguli lebih dari 300 jenis anggur dari lebih dari 100 kilang anggur di sembilan negara Asia. Penghargaan Winery of the Year diberikan kerena secara konsisten unggul dalam proses pembuatan anggur dan profil rasa.
Hatten Wines juga memenangkan Best Trophy Winner oleh Asian Wine Review, menegaskan statusnya sebagai produsen anggur terkemuka di Asia. Asian Wine Review, yang diterbitkan oleh The Flying Winemaker di Hong Kong, melakukan evaluasi melalui “Blind Wine Tastings,” memastikan bahwa anggur dinilai secara adil.
“Kebun anggur kami, yang terletak di antara desa Seririt dan Sanggalangit di pantai utara Bali yang indah, adalah jantung dari penelitian dan pengembangan vitikultur kami yang luas,” kata Budarsa yang dinobatkan sebagai Southeast Asia Wine Pioneer Award pada tahun 2011 dan Bali Top Hospitality Leader pada tahun 2024.
Hatten Wines membudidayakan berbagai varietas anggur, mulai dari Muscat St. Vallier khas Bali hingga varietas internasional seperti Syrah, Chenin Blanc, dan beberapa lainnya, bekerja sama dengan petani lokal. Gambar ini menangkap pertumbuhan yang dinamis dan dedikasi yang mendefinisikan komitmen kami terhadap keunggulan dalam pembuatan anggur.
Selain upaya pembuatan anggurnya, Hatten Wines juga berkomitmen pada pendidikan melalui Hatten Education Center. Ini didirikan pada tahun 2016 di The Cellardoor di Sanur, Bali, pusat ini merupakan institusi pertama di Indonesia yang ditunjuk sebagai Penyedia Program Terakreditasi oleh Wine & Spirit Education Trust (WSET).
Penunjukan bergengsi ini memungkinkan Hatten Wines untuk menawarkan program pendidikan anggur dan spirit yang diakui secara internasional, meningkatkan pengetahuan dan keahlian baik untuk penggemar anggur dan profesional. [B/*]
Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali