Sandrina Malakiano, Rayakan Kekuatan dan Kehidupan Perempuan dengan ‘AIR’

 Sandrina Malakiano, Rayakan Kekuatan dan Kehidupan Perempuan dengan ‘AIR’

Sandrina Malakiano merayakan kekuatan dan kehidupan perempuan dengan ‘AIR’/Foto: ist

Masih ingat dengan Sandrina Malakiano, jurnalis kawakan itu? Perempuan yang mengaku orang Bali ini merilis album pertamanya yang bertajuk ‘AIR. Album itu digarap dan akan diluncurkan pada, 24 November 2024 tepat di ulang tahunnya yang ke-53.

Melalui delapan lagu yang ditulis oleh para musisi papan atas Indonesia ini, Sandrina mengajak semua orang untuk menyelami kedalaman kisah hidupnya yang penuh inspirasi, sekaligus sebagai apresiasi atas kekuatan perempuan di Indonesia yang kerap dilupakan atau disisihkan.

“Saya mengenang masa-masa sulit yang pernah saya alami, sekaligus belajar dari kisah para perempuan lainnya,” ungkap Sandrina dengan penuh semangat di tengah-tengah jumpa pers di Kubu Kopi, Rabu 20 November 2024.

Menurut Sandrina, proses kelahiran AIR dimulai sejak pertengahan tahun lalu. Album ini terinspirasi oleh pengalaman hidupnya sendiri dan pengamatan terhadap dinamika kehidupan perempuan di sekitarnya.

Baca Juga:  Menggema di Bali, ‘Save Your Song’ Memukau Melalui Musik dan Edukasi

Sandrina menyusun perjalanan emosional yang terasa nyata dalam setiap lagu. Di balik senyumnya yang hangat itu, ada cerita-cerita yang dalam, cerita tentang perjuangan, kegigihan, cinta, dan harapan.

“Album ini adalah bentuk rasa terima kasih saya kepada mereka yang terus berjuang meski dunia tak selalu berpihak pada mereka,” terang Sandrina ramah.

Sandrina Malakiano saat jumpa pers di Kubu Kopi/Foto: ist

Sandrina mengatakan, album AIR adalah hasil kolaborasi dirinya dengan para penulis lagu terbaik di Indonesia. Iga Massardi membuka album dengan lagu Bon Voyage. Menunggu Tenang dari Endah Widiastuti menyuguhkan keindahan dalam kesabaran dan harapan.

Sementara YOLO, lagu indie pop ceria karya Ian J Stevenson yang mengajak orang menikmati hidup sepenuhnya. REALITAS, karya Dadang Pranoto yang menggambarkan tantangan sehari-hari yang sering kita hadapi.

Baca Juga:  “New Hope From The Island of God” Lagu dan Video Clip Maknai Pergantian Tahun di Bali

Dalam Baiknya Hidup karya Dewiq menghadirkan refleksi betapa kehidupan adalah baik. Ya dan amin. Moving On, karya Kai Mata, bercerita tentang melepaskan masa lalu dan melangkah maju dengan semangat baru.

Fajar, ditulis oleh Robi Navicula, menjadi ode untuk awal yang baru. Sedangkan Mother dari Rizal Abdul Hadi merupakan penghormatan yang mendalam untuk para ibu dan peran mereka yang tak tergantikan.

Album ini menjadi kelebihan, karena setiap lagu dalam album AIR memiliki ciri khas dan nuansa berbeda, mencerminkan beragam genre dari ballad, indie rock, indie pop, hingga glam rock. “Kombinasi ini memberikan pengalaman mendengarkan yang dinamis dan berwarna,” ujarnya.

Sandrina menjelaskan, AIR adalah lebih dari sekadar kumpulan lagu. Album ini adalah surat cinta bagi para perempuan yang merasa lelah dan tertekan oleh ekspektasi sosial, yang sering kali kehilangan suara mereka di tengah hiruk-pikuk kehidupan.

Baca Juga:  TNI Manunggal Membangun Desa Beri Dampak Positif Bagi Kemajuan Wilayah

Dari ibu yang harus terus tegar, hingga remaja perempuan yang sedang mencari jati diri, lagu-lagu dalam AIR diharapkan bisa menjadi penguat semangat dan pengingat bahwa mereka tidak sendiri.

“Perempuan adalah sosok yang tak hanya kuat, tapi juga spesial. Album ini saya persembahkan kepada semua perempuan yang mungkin merasa sedang terhimpit. Semoga setiap lagu bisa menjadi teman dalam perjalanan mereka, membantu untuk tetap melangkah maju,” tambahnya.

Album AIR ini tersedia di semua platform musik digital mulai 24 November 2024. Maka, bersiaplah hanyut dalam setiap melodi dan lirik yang menyentuh, karena album ini mengajak semua untuk merayakan kekuatan, cinta, dan ketangguhan dalam diri setiap perempuan.

“Ini sebuah perayaan hidup. Album AIR akan diluncurkan pada 24 November 2024 pukul 01.30 dinihari ini bukan hanya soal musik. Ini adalah momen refleksi dan syukur Sandrina atas perjalanan hidupnya yang penuh warna,” ucapnya.

Baca Juga:  Drama Gong Lawas Sajikan “Dukuh Suladri”, Ajang Reuni Sampaikan Pesan Etika Kehidupan

Diusia yang kini memasuki angka 53 ini, Sandrina ingin berbagi kebahagiaan dan harapannya dengan para pendengar yang telah setia mengikuti perjalanannya selama ini. [B/pran]

Related post