Ekspresi “Peed Aya” di DTW Air Terjun Kantolampo Gianyar

 Ekspresi “Peed Aya” di DTW Air Terjun Kantolampo Gianyar

Gerak tari, tak hanya indah di atas panggung. Ekpresi jiwa itu, juga menarik diungkap diatas tebing air terjun. Mau bukti? Lihatlah, aksi para penari “Peed Aya” yang menyajikan gerak tari yang ritmis di aeal Air Terjun Kantolampo. Mereka menari dalam tebing yang cembung, bahkan runcing. Terkadang pula bergerak dalam posisi tebing yang cekung, dan licin. Namun, dengan kekuatan ekplorasi dan spontanitas, mereka mampu menjadikan semua media itu bagian dari gerak, sehingga tampak lebih indah. Luncuran air ke bawah, memberi efek dari setiap gerak tari, serta suara luncuran air, seakan menjadi ritme setiap gerak.

Peed Aya

Memang pas dan sangat pantas. Daya Tarik Wisata (DTW) yang terletak di Banjar Kelod Kangin, Desa Beng, Kecamatan dan Kabupaten Gianyar itu menjadi pilihan untuk dijadikan tempat perekaman (tapping) pawai virtual bertajuk “Peed Aya”. Air terjun ini juga menyimpan pesona alam asri dan sejuk sebagai panggung seni virtual dalam pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) 2021. “Ini proses perekaman (tapping) pawai virtual bertajuk “Peed Aya” PKB ke XLIII. Peed Aya mulai digarap memanfaatkan latar panggung alam, termasuk di Air Terjun Kantolampo ini,” kata konseptor Peed Aya, Kadek Wahyudita, Jumat 14 Mei 2021.

Para seniman dari berbagai sanggar dan komunitas seni di Bali mencoba menjadikan destinasi kebanggaan warga Desa Beng itu sebagai bagian dari sebuah garapan karya seni Peed Aya atau Parade Agung. “Selain di Air Terjun Kantolampo, untuk pengambilan gambar dalam pembuatan video Peed Aya juga dilaksanakan di sejumlah lokasi, dimulai dari Bukit Campuhan, Ubud, kemudian Pura Besakih Karangasem, Desa Penglipuran Bangli, Kawasan Gunung Kawi Gianyar dan Air Terjun Kanto Lampo, Desa Beng Gianyar ini,” ungkapnya.

Baca Juga:  Wayang Wong Jelantik Delod Pasar Intaran Sanur Angkat Kisah Setubande

Pelaksanaan PKB ke XLIII di masa pandemi ini, menampilkan pagelaran, lomba, parade dan lokakarya. Mata acara pokok PKB berupa pawai kesenian yang biasanya dilaksanakan secara offline di depan Museum Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi), Renon, kali kini digelar secara virtual. Pawai virtual yang dinamai Peed Aya ini didukung para seniman berbakat, seperti koreografer Wawan Gumiart, komposer Wayan Sudiarsa, dan Arik Wijaya Palawara serta video digarap Bali Pixelart..

Wahyudita yang juga tim kreatif PKB 2021 menjelaskan pawai PKB kali ini mengangkat tema “Pratiti Wana Kerthi” yang dimaknai sebagai upaya untuk memuliakan pohon, membangun simponi harmoni semesta raya, menuju kehidupan yang sejahtera dengan jiwa yang maha sempurna.‘”Melalui tema ini diharapkan tumbuh kesadaran untuk memaknai dan memuliakan pohon sebagai sumber kehidupan, sumber pengetahuan, sumber kesejahteraan, sumber peradaban, dan sumber penyucian jiwa,” ujar Kelian Penggak Men Mersi ini serius.

Jro Bendesa Beng Ida Bagus Putu Bawa menyampaikan terima kasih dipilihnya lokasi Air Terjun Kantolampo sebagai tempat syuting. Selain dirinya, prajuru desa adat, lurah dan pengelola wisata air di Desa Adat Beng Gianyar juga memberi respon cukup hangat. “Kami berterimakasi telah memilih Desa Beng sebagai lokasi syuting pawai virtual PKB tahun ini. Dengan menjadikan Aior terjun Kantolampo sebagai tempat syuting, semoga destinasi wisata ini semakin dikenal,” katanya.

Pada 2020 lalu, PKB sempat ditiadakan karena merebaknya pandemi Covid-19, namun pada Juni tahun 2021 ini, hajatan seni tahunan tersebut akan digelar kembali dengan tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Supaya aman dari paparan pandemi, PKB XLIII tahun 2021 dirancang dan dilaksanakan secara Dalam Jarinagan (Daring) dan Luar Jaringan (Luring) dengan peserta terbatas. Jumlah mata acaranya jauh lebih sedikit dibandingkan PKB sebelum pandemi. Namun, tetap dilaksanakan sebulan penuh, yang rencananya dibuka 12 Juni 2021 mendatang oleh Presiden RI Joko Widodo secara luring.

Baca Juga:  “Peed Aya” Mengawali PKB XLV Tahun 2023

PKB dibuka dengan pawai yang ditayangkan saat pembukaan, kemudian seperti biasa, menampilkam pagelaran sendratari. Kali ini, menampilkan sendratari berjudul “Japatuan” garapan ISI Denpasar. Kemudian saat penutupan akan digelar sendratari “Wana Parwa” garapan SMKN 3 Sukawati Gianyar.

Acara dalam PKB kali ini, diantaranya parade gong kebyar, lokakarya tembang macepat, lomba kerajinan, lomba taman penasar, lomba gender wayang, lomba tari barong ket, jegog mebarung, pagelaran drama gong klasik, lokakarya joged bumbung tradisi, pagelaran wayang kulit, lomba pidarta basa Bali, pagelaran wayang betel, lokakarya penulisan naskah drama gong, semara pegulingan, lomba desain dan peragaan busana, pagelaran arja klasik, lomba seni lukis wayang klasik, pagelaran gambuh, lomba balaganjur, pagelaran seni virtual, pagelaran gandrung, topeng prembon, genjek pragmentari, lokakarya ngelawang, palegongan klasik, palegongan melampahan, dan sebagainya. [B/*]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post

4 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *