Kreasi Seniman Muda dalam Lomba Baleganjur Bertema Kepahlawanan di Kota Denpasar

Lomba Baleganjur bertema kepahlawanan di Kota Denpasar/Foto: ist
Menyaksikan kreativitas para seniman muda dalam lomba baleganjur sungguh menawan hati. Barungan gamelan baleganjur yang biasanya dimainkan untuk mengiringi prosesi upacara, kini disajikan dengan lebih hidup.
Para pemain tak hanya piwai dalam memainkan alat musik dari barungan itu, tetapi juga lihai dalam bergerak, bagai pertunjukan senu tari yang atraktif. Mereka, berakting serta menjaga gestur layaknya seorang penari sungguhan.
Itulah suasana Lomba Baleganjur Tahun 2024 yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melalui Dinas Kebudayaan di Lapangan Puputan Badung, I Gusti Ngurah Made Agung, Jumat 26 Oktober 2024. Setiap sekaa yang tampil disambut meriah para penonton.
Diantara sekaa tang tampil selalu menunjukan kemampuannya dalam teknik memainkan alat musik, serta olah karya seni yang menarik. Seorang penabuh balegenjur, tak hanya cukup piawai megamel, tetapi juga dituntut mengusai unsur seni lain, seperti menari dan matembang.
“Lomba Baleganjur ini bertujuan untuk menjaring bibit-bibit seniman muda serta memperkuat seni dan budaya di Denpasar,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara disela-sela pelaksanan lomba itu.
Lomba yang digelar selama dua hari, memang disambut antusiasme generasi muda terhadap Baleganjur yang begitu tinggi. Buktinya, dalam ajang lomba ini banyak anak muda di Bali, termasuk di Denpasar yang mahir memainkan berbagai instrumen Baleganjur.
“Ini komitmen Pemkot Denpasar dalam menggelar lomba yang bertujuan untuk membina, mengembangkan, dan melestarikan kesenian sakral, terutama seni tetabuhan yang ada di Kota Denpasar,” terangnya.
Menurutnya, hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada para generasi muda menujukkan tehniknya serta memanfaatkan olah kreativitas tangan dalam permainan seni gambelan.
“Sebagai kota yang heterogen, lomba ini diikuti oleh peserta yang lumayan banyak. Pemenang lomba ini, akan terus dilaksanakan pembinaan disiapkan sebagai Duta Seni Kota Denpasar. Kami bangga melihat anak-anak muda tetap berkreatifitas dan tidak kehilangan jati diri,” ujarnya.
Kepala Bidang (Kabid) Kesenian, I Wayan Narta menjelaskan, pelaksanaan lomba kali ini bersifat terbuka untuk generasi muda Kota Denpasar. Lomba kali ini diikuti oleh 12 sekaa merupakan sekaa Baleganjur sebunan tingkat desa dinas atau adat dan banjar se- Kota Denpasar.
“Lomba baleganjur kali ini menampilkan Seni Baleganjur dengan tema Kepahlawanan atau Heroik dengan durasi waktu 8 – 12 menit dengan beberapa unsur yang menjadi dasar pemilaian dewan juri,” paparnya.
Garapan Baleganjur tetap mempertahankan struktur tabuh Baleganjur tradisi yang dikembangkan (dikreasikan), serta atraksi disesuaikan dengan tema dan judul garapan. Inovasi menjadi tolak ukur kreativitas, pola struktur lagu dikemas dalam satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan.
Penilaiannya, yakni Teknik (gegedig dan tetekep), Ide dan Gagasan, Struktur meliputi komposisi (pangawit, pangawak, pangecet), Kreativitas (pengembangan musikalitas dan originalitas garapan) serta Penampilan (ekspresi, gerak dan tabuh) dan pemanfaatan ruang dan stage.
“Sekaa yang tampil diberikan uang pembinaan sebesar Rp. 15 Juta dan bagi 4 peserta dengan penampilan terbaik akan diberikan tambahan uang dan penghargaan,” ucap Narta mengakhiri pembicaraannya.
Lomba ini kemudian ditutup bersamaan dengan penutupan Lomba Bapang Barung Mekendang Tunggal se-Kota Denpasar oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Denpasar, IB Alit Wiradana di Lapangan Puputan Badung, I Gusti Ngurah Made Agung, pada Minggu 27 Oktober 2024.
Sekda, Alit Wiradana mengatakan parade baleganjur ini merupakan komitmen nyata Pemkot Denpasar dalam melestarikan seni adat budaya yang ada di Kota Denpasar. “Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi pecinta kesenian khususnya baleganjur,” ucapnya.
Wadah ini, menjadi tempat anak-anak muda khususnya pecinya seni untuk menuangkan serta mengembangkan kreativitasnya dalam berkesenian gambelan khususnya baleganjur,” paparnya serius.
di zaman yang serba modern seperti saat ini sudah seharusnya lebih intens dalam memberikan ruang bagi para seniman untuk menuangkan kreativitasnya serta menumbuhkan bibit seniman muda. Kegiatan ini dilaksanakan berkelanjutan untuk menjaring bibit seniman muda Kota Denpasar.
Pada lomba itu, dipilih empat penampilan terbaik, yakni Sekaa Baleganjur Kertha Widya Santhi, Desa Kesiman Kertalangu, Desa Adat Kesiman, lalu Sekaa Dana Swara, Desa Adat Kesiman, Denpasar Timur.
Selanjutnya Sekaa Gong Gita Jaya Semara Banjar Lumintang, Desa Adat Denpasar, dan Sekaa Baleganjur Nadhi Swara, Banjar Belong Gede, Desa Pemecutan Kaja. [B/*/darma].

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali