Tema PKB XLVI: ‘Jana Kerthi Paramaguna Wikrama’ Memberi Tauladan Generasi Muda Tentang Hakekat Manusia Unggul

 Tema PKB XLVI: ‘Jana Kerthi Paramaguna Wikrama’ Memberi Tauladan Generasi Muda Tentang Hakekat Manusia Unggul

Sekeaa gong kebyar wanita pada PKB tahun 2021/Foto: doc.balihbalihan

Masyarakat Bali kembali melakukan pesta seni di tahun 2024 ini. Pesta seni bertajuk ‘Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI itu bakal digelar selama sebulan penuh, mulai tanggal 15 Juni – 13 Juli 2024, dan dipusatkan di Taman Budaya Provinsi Bali.

PKB kali ini mengangkat tema “Jana Kerthi Paramaguna Wikrama, Harkat Martabat Manusia Unggul sebagai pemantik tim pembina para duta kabupaten dan kota untuk menghasilkan karya-karya kreasi baru ataupun mendumental.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Provinsi Bali, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha mengatakan, tema PKB XLVI yakni Jana Kerthi Paramaguna Wikrama, Harkat Martabat Manusia Unggu itu, artinya memberikan satu tauladan kepada generasi muda tentang hakekat manusia unggul.

“Caranya, dengan memberikan contoh-contoh dalam penyajian yang berisi cerita dan kisah. Pada kisah itu, kemudian dimunculkan tokoh-tokoh unggul, seperti misalnya Dalem Waturenggong, Ramadewa dalam cerita Ramayana,” kata Kadisbud Prof. Arya di kantornya, Senin 6 Mei 2024.

Baca Juga:  Penyuluh Bahasa Bali Selamatkan Lontar Leluhur Komang Agus Darmawan

Dengan memunculkan kehebatan-kehebatan manusia yang unggul itu, baik dari Bali maupun dalam tokoh sejarah, maka dapat memberikan tauladan dan inspirasi bagi generasi muda untuk menjadi manusia yang unggul.

“Tokoh-tokoh unggul itulah yang akan ditampilkan dalam setiap sajian seni, baiki dalam pergelaran ataupun materi PKB lainnya, sehingga anak-anak muda kita mengetahui manusia-manusia kita yang unggul untuk patut ditiru dan ditauladani,” jelas Prof Arya Sugiartha.

Mantan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini mengaku, persiapan pelaksanaan PKB XLVI ini sudah seratus persen. “Jadwal PKB sudah kami launching, dan baliho-baliho sudah kami pasang. Maka secara umum persiapannya sudah seratus persen,” ungkapnya.

Sekarang ini, hanya tinggal pelaksanaannya saja. Karena rapat koodirnasi panitia untuk memantapkan tugas-tugas, termasuk keamanan yang sudah dilakukan. “Sebab kita menghadirkan Presiden untuk membuka PKB XLVI, maka melakukan pengamanan VVIP,” lanjutnya.

Baca Juga:  Menulis Aksara Bali di Ruang Publik Gunakan "Pasang Jajar Palas". Lebih Cepat Melihat dan Lebih Mudah Membacanya

PKB XLVI ini rencananya dibuka Presiden RI, sehingga dalam pengamanan itu melibatkan pasukan elit, Kodam, dan Polda Bali, termasuk Polesta Denpasar Sapol PP Provinsi Bali dan Kota Denpasar.

Kadisbud Prof. Arya menegaskan, Presiden RI rencananya membuka PKB XLVI itu hanya sekali, yakni pada saat membuka Peed Aya (Pawai) di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Renon, sehingga acara pembukaan PKB ini dibuat lebih besar dan meriah.

Untuk menciptakan rasa nyaman menikmati setiap sajian di PKB, maka kebersihan di Taman Budaya tetap dijaga selama PKB. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali juga Dinas LHK Kota Denpasar.

Termasuk berkoordinasi pada masyarakat setempat yang paling utama. “Tadi hadir Perbekel Desa Sumerta yang sudah siap dengan timnya menjaga keamanan dan ketentraman selama berlangsungnya PKB,” terangnya.

Baca Juga:  Membuat dan Memahami Makna Banten Otonan Sesuai "Sastra"

Kalau materi PKB, duta kabupaten dan kota, kesembilannya sudah sangat siap. Termasuk dengan partisipasi dari sanggar-sanggar seni. Sanggar-sanggar ini, sebelumnya mengajukan diri untuk tampil, bahkan sudah dikurasi dan sudah ditetapkan mana sanggar yang bisa diterima dan mana yang ditangguhkan.

Sanggar yang ditangguhkan itu bukanya ditolak tampil, tetapi akan diberikan kesempatan tampil pada PKB tahun berikutnya. “Itu karena koutanya sedikit, tetapi pelamarnya banyak, sehingga harus ada kurasi,” imbuhnya.

Dalam sistem kurasi itu, disesuai dengan topik-topik yang ada. Sebut saja, sesuai dengan tema PKB XLVI ini, yakni Jana Kerthi Paramaguna Wikrama, harkat martabat manusia unggul.

Sebagai tambahan, PKB tahun ini tetap menampilkan 8 (delapan) materi pokok meliputi Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Utsawa (Parade), Wimbakara (Lomba), Kandarupa (Pameran), Kriyaloka (Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni).

Event budaya ini diselenggarakan selama sebulan penuh ini juga dirangkaikan pula dengan penyelenggaraan Bali World Cultural Celebration (Perayaan Budaya Dunia di Bali) dan Jantra Kebudayaan Bali (Pekan Kebudayaan Daerah). [B/*]

Balih

Balihbalihan merupakan website yang membahas seputar informasi pariwisata dan seni budaya di Bali

Related post